BUKAN NIKAH TELAT, YANG ADA HANYALAH NIKAH TEPAT

0
137

nikah-tepat

JIC – Fenomena di zaman sekarang ini adalah ketika generasi mudanya menikah tidak lagi di usia dewasa awal. Menurut psikologi, dewasa awal adalah berkisar antara 20- 25 tahun. Karena berbagai faktor, banyak pemuda dan pemudi menikah ketika usia menjelang 30 atau bahkan lebih. Bahkan tidak sedikit yang menjelang kepala 4 pun diri masih sendiri.

Terlepas berbagai faktor yang menyebabkan hal tersebut, sering kita dengar istilah untuk mereka ini.

“Oh…si A nikahnya telat. Baru 30 lebih ia dapat jodoh.”

“Oh, si B kalah ya sama si A. Usia lebih muda tapi malah nikah duluan.”

“Ih…kamu kalah sama si C. Dia baru lulus kuliah sudah langsung ketemu jodohnya. Kamu yang sudah lama jadi veteran kok masih jomblo saja?”

Beberapa kalimat di atas hanyalah sebagian dari ekpresi yang sering dikeluarkan oleh lidah yang tak bertulang ini. Seolah perkara menikah sama halnya dengan kita masuk sekolah. Telat vs tidak telat. Belum lagi rasa inferior dari yang bersangkutan langsung tercermin dari kata dan sikapnya.

“Iya, aku memang telat nikahnya. Jadi usia segini masih belum punya anak.”

Mengapa tidak kita ubah sudut pandang kita terhadap saudara-saudara muslim kita ini? Bisa jadi mereka tidak bersegera menikah bukan karena tidak ingin, tapi ada hal urgent lain yang harus didahulukan. Bisa jadi mereka telah mempersiapkan diri sejak dini, tapi Allah masih ingin melihat mereka bersabar. Atau mungkin mereka menunggu seseorang yang bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah dan bukan sebaliknya dalam mahligai bernama pernikahan. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi ketika seorang muslim tidak menyegerakan sesuatu yang sunah sebagaimana menikah.

“…Tidakkah kita ingat bahwa Allah meletakkan takdirNya itu tepat, tak mungkin meleset? Bukankah jodoh adalah rezeki yang Allah tentukan kapan dia didatangkan? …”

Apapun itu adanya, kendalikan apa yang ada di antara dua mulut kita. Karena sesungguhnya lepas kendalinya lidah itu jauh lebih tak terelakkan daripada lepas kendalinya kuda yang paling liar sekalipun. Tidakkah kita ingat bahwa Allah meletakkan takdirNya itu tepat, tak mungkin meleset? Bukankah jodoh adalah rezeki yang Allah tentukan kapan dia didatangkan? Dengan mengatakan bahwa menikahnya seseorang itu telat, bukankah ini sama dengan menuduh Allah telat pula dalam memberikan rizky berupa jodoh? Naudzubillah.

Mahasuci Allah dari perkataan dan persangkaan demikian. Jangankan masalah jodoh, debu yang terbang karena hembusan angin pun tak mungkin terjadi karena izinNya. Tak peduli datangnya jodoh ketika seseorang berusia belasan atau bahkan belasan tahun kemudian, semua itu adalah tepat menurut takaran Allah. Apa gunanya jodoh datang cepat tapi penuh berlumur maksiat?

Biarlah jodoh datang di waktu dan tempatnya masing-masing. Ada yang disegerakan, ada pula yang masih diminta bersabar. Manusia tak punya andil sama sekali untuk mempercepat atau menunda. Peran manusia sebagai orang beriman hanya berikhtiyar sesuai dengan hukum syara’. Inilah yang nantinya akan dihisab oleh Allah.

Selebihnya biarkan kuasa Allah yang berjalan untuk mendatangkan apa yang menjadi keinginan hati semata karena mengikut sunnah Rasulullah. Yakinlah semua itu akan datang tepat waktunya. Tak akan ada lagi istilah nikah telat tapi nikah tepat karena Allah menghendaki demikian. Wallahu alam.

Sumber ; riafariana/voa-islam.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here