DERITA MUSLIM CINA, DARI TANAM KEPALA BABI HINGGA KEBENCIAN DI MEDSOS

0
95
epa04336797 (FILES) File picture dated 24 May 2013 of Muslim men of the Uighur ethnic group leaving the Id Kah Mosque after Friday prayers in Kashgar, Xinjiang Uighur Autonomous Region, China. The imam of one of China's most important mosques has been killed because of his opposition to recent violence by members of his ethnic Uighur community in the far western region of Xinjiang, US-based Radio Free Asia reported 31 July 2014. Jume Tahir, imam of the ancient Id Kah mosque in Kashgar, was found in a pool of blood outside the compound early Wednesday. EPA/HOW HWEE YOUNG
Muslim men of the Uighur

JIC, HEFEI — Gelombang retorika anti-Muslim di media sosial menjadi tanda pertama kerasnya Islamofobia di Cina. Salah satunya terjadi di Hefei, saat pembangunan masjid yang ada pinggiran kota menuai banyak penentangan.

Selanjutnya, kepala babi ditanam di tanah yang rencananya dibangun Masjid Nangang, dan jadi puncak puluhan warga berunjuk rasa mengelilingi tanah tersebut. Tidak berhenti, imam masjid menerima pesan ancaman kalau keluarganya akan dibunuh, dan telah disiapkan lebih dari satu peti mati.

“Bagaimana ini semua bisa terjadi sampai seperti ini,” kata Imam Tao Yingsheng seperti dilansir Japan Times, Selasa (11/4).

Beralih ke dataran berdebu di jantung Cina, saat perjuangan pahit perjalanan masih memperlihatkan lonjakan sentimen anti-Muslim yang tersebar seantero dunia maya. Hal ini tentu memperburuk ketegangan etnis dan agama di masa lalu, dan mengakibatkan pertumbahan darah.

Suasana itu turut disokong Partai Komunis yang berkuasa, dan memungkinkan islamofobia semakin memburuk di dunia maya selama bertahun-tahun. Tentu, ini imbas pula dari adanya semacam pembenaran kekerasan yang terjadi di Xinjinag, yang mengakibatkan banyak Muslim jadi korban.

“Ini seperti membiarkan jin ke luar dari botol,” ujar profesor di La Trobe University di Australia, James Lebold, yang telah melacak pertumbuhan ujaran kebencian anti-Muslim di dunia maya Cina.

Belum lagi politikus-politikus yang ucapannya pasti banyak menarik gejolak massa, tidak terkecuali untuk turun ke jalan. Sudah pasti, masyarakat yang memiliki ketakutan atau yang tidak sekalipun, tidak sedikit terhasut dan semakin membuat anti-Muslim menjadi suatu kampanye.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here