JIC – Langkah Filipina dalam mengembangkan industri produk halalnya mendapat dukungan dari sejumlah pihak, salah satunya Malaysia. Baru-baru ini, Menteri Perdagangan Malaysia, Mustapa Mohamed menyatakan bahwa pihaknya siap membantu Filipina untuk mengembangkan pasar halal.
Ia menyebutkan, kolaborasi antara pemerintah Malaysia dan pemerintah Filipina ini sebagai tahap awal. Harapannya, ke depan kerjasama antar negara-negara di Asia Tenggara dalam mengembangkan industri ini semakin meningkat.
“Komitmen kerjasama baru tahap awal. Salah satu langkah pertama yang bisa dilakukan ke depan yakni memulai usaha bersama memproduksi gula dan kelapa dari perusahaan Filipina dan Malaysia,” ujarnya seperti dilansir dari publikasi, ABS CBN News, Selasa (13/3/2018).
Selama ini, sambung dia, Malaysia mengekspor produk bersertifikasi halal ke Filipina. Menurutnya, produk bersertifikasi halal memiliki banyak potensi. Mustapa menyarankan apabila perusahaan Filipina ingin memperluas pasar halal, seharusnya tidak membatasi diri pada makanan saja.
“Sebab, industri halal juga mencakup bank, kosmetik, dan obat-obatan. Pasarnya besar dan kami ingin tumbuh. Inilah saatnya bagi kita, ASEAN untuk berkolaborasi,” katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan kawasan Asia Tenggara adalah rumah bagi negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, salah satunya Indonesia. Asia Tenggara juga merupakan rumah bagi beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia, termasuk Filipina dan Vietnam.
Seperti diketahui, sekitar 80 persen dari 100 juta orang Filipina beragama katolik. Sementara Muslim di negara tersebut hanya menjadi minoritas. Sebagai bagian dari upaya mengakhiri pertikaian keagamaan selama puluhan tahun di selatan, pemerintah telah meminta bantuan Malaysia menumbuhkan industri halal di Filipina. Beberapa hari besar agama Islam telah diakui sebagai hari libur nasional di Filipina.
Sumber : gomuslim.co.id