MASYARAKAT INGGRIS GALANG DANA RP300 MILIAR UNTUK KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI SULAWESI TENGAH

0
51

Seorang anak berusia tujuh tahun, yang mendapat perawatan di Palu akibat luka yang dialami dalam gempa, menjadi wajah penggalangan dana di Inggris.

Foto bocah dengan perban di pipi yang sedang mendapat perawatan dari tim medis terpampang di berbagai tempat di Inggris sejak 4 Oktober lalu.

Bocah laki-laki berusia tujuh tahun itu merupakan korban bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan daerah-daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah, pada 28 September silam.

Foto sang bocah sengaja ditampilkan dalam iklan penggalangan dana untuk korban gempa-tsunami di Sulawesi Tengah. Dalam tempo sekitar dua minggu, penggalangan dana telah mencapai £15 juta atau sekitar Rp300 miliar.

Iklan penggalangan danaHak atas fotoBBC NEWS INDONESIA
Image captionIklan penggalangan dana seperti ini dapat ditemukan di stasiun-stasiun kereta bawah tanah di London.

Dalam peluncurannya, seruan penggalangan dana disiarkan oleh stasiun-stasiun radio dan televisi, termasuk BBC, di antaranya menayangkan skala kerusakan, korban, potensi bencana kemanusiaan lanjutan bagi korban selamat, dan ajakan untuk menyumbang melalui berbagai cara; SMS, telepon, online.

Penggalangan langsung

Iklan itu menyebutkan: “£5 (Rp100.000) dapat menyediakan air bersih bagi seorang korban hidup selama satu bulan, £20 (Rp400.000) dapat mencukupi makanan bagi satu keluarga beranggotakan lima orang selama dua minggu.”

Penggerak penggalangan dana adalah DEC, Komite Darurat Bencana yang merupakan aliansi 14 badan amal dan LSM Inggris, antara lain Islamic Relief, Oxfam, British Red Cross, serta Save the Children.

Relawan dari badan amal Islamic ReliefHak atas fotoISLAMIC RELIEF
Image captionSeorang relawan dari badan amal Islamic Relief, salah satu anggota Komite Darurat Bencana, menarik sumbangan di Bandara Gatwick, Selasa (16/10).

Selain melalui iklan di media dan iklan di tempat-tempat umum, penggalangan dana juga dipungut secara langsung oleh para relawan dari 14 badan amal di bawah payung DEC.

Mereka muncul di gereja, masjid, sekolah, bandar udara, stasiun kereta. Pada Selasa pagi (16/10), saya menemui seorang relawan di Stasiun Monument di salah satu kawasan keuangan di London.

“Saya membantu LSM Islamic Relief sebagai bagian dari DEC atau Komite Darurat Bencana untuk menggalang dana bagi krisis darurat yang saat ini terjadi di Indonesia,” jelas Hosaam Safdar.

SafdarHak atas fotoBBC NEWS INDONESIA
Image captionHosaam Safdar menunggu penumpang lewat untuk meminta sumbangan.

Ia adalah seorang mahasiswa sebuah universitas di ibu kota Inggris dan menyisihkan waktu menggalang dana di sela-sela jam kuliahnya.

“Saya berharap dapat menggalang dana sebanyak mungkin, tapi jujur saja ini tidak masalah berapa besar uang yang terkumpul. Tapi yang penting adalah sumbangan ini bermanfaat bagi warga di Indonesia.”

“Secara umum, dengan penggalangan sumbangan seperti ini kita dapat mengumpulkan uang antara £200, £300 hingga £1.000 sehari,” ungkapnya.

 

SUMBER : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here