ULAMA DAN PENULIS PRODUKTIF ITU TELAH TIADA

0
68

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Doktor Tafsir dari Universitas Al Azhari Kairo, Mesir, Muchlis Hanafi, mengatakan Syekh Wahbah Zuhaili seorang ulama yang patut dicontoh. Kecintaannya terhadap ilmu ditunjukkan dengan produktivitasnya dalam menulis dan pengabdiannya dalam mengajar.

”Hanya sedikit ulama sekarang yang produktif menghasilkan karya ilmiah, seperti dilakukan Wahbah Zuhaili,” ungkap Muchlis kepada Republika, Ahad (9/8).

Menurut Dewan Pakar Pusat Studi Alquran (PSQ) ini, produktifitas almarhum dalam menghasilkan karya ilmiah, bisa disejajarkan dengan ulama masa lalu seperti Imam Nawawi, Imam Suyuthi atau lainnya.

”Selain luas dan dalam ilmunya, secara fisik beliau sangat pandai menjaga kesehatan, sehingga di usia senjanya, beliau masih produktif menulis dan mengisi seminar di banyak negara,” ungkap Muchlis Hanafi.

Alumnus Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur ini, mengaku sangat berbahagia pernah berkunjung ke kediaman almarhum di Damaskus, Suriah, beberapa waktu lalu.

”Dalam satu kesempatan berkunjung ke kediaman beliau di kota Damaskus, saya pernah tanyakan apa rahasia produktifitasnya yang tinggi dan staminanya yang kuat di usia senja,” kata Muchlis menjelaskan.

Sang ulama terkemuka itu menjelaskan ada empat hal yang menjadi rahasia produktivitasnya. Pertama, pola hidup dan pola makan yang seimbang. Kedua, memanfaatkan waktu dengan baik. Sebagian besar waktunya dalam sehari digunakan untuk berkutat dengan buku.

”Kesibukan almarhum dalam bekerja, tidak menghalanginya untuk berkarya. Tafsir Munir, beliau selesaikan selama kurang lebih empat tahun ketika menjabat sebagai Dekan di Universitas Uni Emirat Arab di Al-Ain,” kata Muchlis menjelaskan.

Rahasia ketiga, sambung Muchlis, rajin berolahraga. ”Sejak muda beliau senang berolahraga pagi, jalan atau berlari, minimal satu jam. Itu dilakukannya sampai usia senja,” kata Muchlis.

Sedangkan rahasia keempat, selalu menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, melalui ibadah dan ketakwaan. Menurut beliau, ketakwaan dan kedekatan dengan Allah akan mendatangkan ilmu pengetahuan, baik melalui yang dipelajari maupun yang datang dari arah yg tidak kota ketahui.

”Itu empat nasihat yang beliau pernah sampaikan kepada saya tahun 2010, saat berkunjung ke rumah beliau. Meski beliau ulama terkenal, tetapi beliau tetap hidup sederhana dan sangat tawadhu. Beliau sosok ulama sejati yang sangat dirindukan kedatangannya di setiap zaman,” jelas Muchlis.

Muchlis menambahkan, Wafatnya Syekh Wahbah Zuhaili merupakan musibah besar bagi umat Islam, karena kepergian ulama menjadi pertanda hilangnya ilmu, yang selanjutnya kendali berada di tangan orang-orang yang tidak berilmu tetapi mengaku pintar dan alim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here