YUK SEMBUHKAN HATI DARI PENYAKIT CINTA

0
63

DSCN0566

JIC – Cinta, rasanya tak pernah habis kata untuk membicarakannya, selalu ada kisah menarik didalamnya. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya pandai menata hati jika belum menemukan pasangan halal.

Di dalam kehidupan ini persoalan yang sering dijumpai adalah persoalan sakit hati, penghianatan, kekecewaan. Semua persoalan ini ditorehkan atas nama cinta, cinta yang bersandar pada nafsu. Cinta semacam ini akan menimbulkan penyakit berbahaya bagi yang terlibat di dalam cinta palsu. Sementara cinta hakiki adalah cinta yang dibangun ketika telah mendapat ridho dari Allah SWT, yaitu dalam ikatan sebuah pernikahan.

Namun apabila terlanjur terjerat dalam penyakit berbahaya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyembuhkannya, di antaranya adalah:

  1. Ikhlas kepada Allah.

Hanya keikhlasan yang membuahkan pertolongan.

Dengan berdo’a bisa merubah takdir. Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit tersebut.

  1. Menahan pandangan.

Menahan pandangan dari semua yang berhubungan dengan pujaan hati, kesenangan baik itu rumah, kendaraan, barang pemberian dan lain-lain.

  1. Banyak berpikir dan berdzikir.

Berpikir dan merenungi bahwa ini adalah penyakit. Berdzikir agar menguatkan hati dan menenangkan jiwa. Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” [Ar-Ra’du:28].

  1. Menjauh dari orang yang dicintainya.

Bersabarlah menanggung beban perpisahan beberapa waktu walaupun sulit pada awalnya. Jauhilah handphone yang mengarah kepadanya, hapus memori yang berkaitan dengannya atau jauhi benda-benda yang akan mengingatkanmu kepada cinta buah khuldi yang palsu.

  1. Sibukkan diri.

Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Kita sudah tahu sebab mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Bayang-bayang itu akan memudar kemudian pecah bersama kesibukan ketaatan yang berujung dengan melupakannya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” [Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah].

Sumber: Program Teladan Muslimah Radio JIC

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here