CINTA AYAH KEPADA ANAKNYA

0
293
ilustrasi Cinta Ayah Kepada Anaknya

Serial Keluarga Sakinah (Edisi Ke-empat)

Oleh:

Arief Rahman Hakim, S.Sos. M.Ag || Kasubdiv Pendidikan dan Pelatihan PPIJ 

قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

 

Ya’qub menjawab: Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya

[Yusuf (12) : 86]

Seorang ayah adalah sosok pengayom, penjaga dan pelindung bagi keluarga. Kehangatan, perhatian dan kasih sayangnya kepada isteri dan anak-anak begitu tinggi sehingga senantiasa merasa bertanggung jawab atas kelangsungan aktifitas mereka sehari-hari.

Ayat di atas menggambarkan curahan hati seorang ayah yang kehilangan buah hati yang sangat dicintainya, Yusuf as, dan mengadukan semua hal yang berkecamuk dalam hatinya hanya kepada Allah swt, Sang Pemilik Solusi. Sebagaimana dijelaskan di akhir ayat ke-2 surat at-Thalaq,

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar

Terkait curhat Nabi Ya’qub ini Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam Aisarut Tafasir mengatakan bahwa maksudnya harapan beliau kepada Allah sangatlah besar dan tidak akan merugi orang yang menggantungkan harapannya kepada Allah, serta mimpi Yusuf adalah benar, Allah akan mengumpulkan mereka dan bersujud kepadanya sebagaimana mimpi itu. Pelajaran lain dari ayat ini adalah tidak bolehnya mengeluh kepada selain Allah swt.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarijus Salikin mengatakan bahwa cinta merupakan santapan hati, makanan ruh dan kesenangannya. Cinta merupakan kehidupan, sehingga orang yang tidak memilikinya seperti orang mati. Cinta adalah cahaya, siapa yang tidak memilikinya seperti berada di tengah lautan yang gelap gulita. Cinta adalah obat penyembuh, siapa yang tidak memilikinya maka hatinya diendapi berbagai macam penyakit.

Nabi Ya’qub as menampakkan apa yang diciptakan Allah swt di dalam hati kedua orangtua berupa sentuhan cinta dan kasih sayang terhadap anak-anak dalam hal ini Yusuf as. Sudah begitu lama memendam rasa rindu mendalam kepada anaknya yang salih, patuh kepada orangtua. Cinta ayah yang tak lekang oleh waktu dan bagian dari fitrah orangtua mencintai anaknya.

Ketika seorang ayah kehilangan cinta dan kasih sayang kepada anak-anaknya maka menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan menandakan hatinya kosong dan memiliki sifat keras dan kasar. Hal yang buruk ini menandakan interaksi terhadap kelainan anak-anak dan akan membawa mereka ke dalam penyimpangan, kebodohan dan kesusahan.

Cinta dan kasih sayang ayah berdampak positif terhadap jiwa dan perilaku anak sehari-hari; ia terbiasa sensitif terhadap kebaikan, jiwanya lembut, reaksi positif kepada kedua orangtua, mudah berbagi, patuh kepada orangtua dan guru, bahkan didapat kesan tidak ingin merepotkan orangtuanya dan orang lain.

 

Seorang ayah tidak akan lupa pesan Rasulullah saw,

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ شَرَفَ كَبِيرِنَا

 

Dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; Rasulullah saw bersabda: Tidak termasuk golongan kami, orang yang tidak mengasihi anak-anak kecil dan tidak pula menghormati para orang tua kami

[HR. Abu Dawud & Tirmizi]

Mari dekap kembali anak-anak, mengajak dialog dan diskusi tentang apa pun yang terkait keseharian mereka di kampus, pesantren atau sekolah. Para ayah pro aktif mendatangi dan mendekat kepada anak-anaknya agar mereka lebih dekat lagi kepada ayah ibunya.

Anak-anak saat ini tumbuh di zaman yang serba digital dan berbeda sangat jauh dengan zaman ayah ibunya, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kebapakan, keibuan, kehangatan, energi do’a tak putus kepada Allah swt. Sekeras-kerasnya anak, mereka akan luluh, bersimpuh dan mencium kembali tangan ayah ibunya.

Semoga Allah ta’ala mudahkan kita dalam merengkuh anak-anak ke dalam pelukan cinta dan kasih sayang agar mereka senantiasa berkomunikasi dan menjalin ikatan batin dengan para orangtuanya. Aamiin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

4 × four =