DR FAIZAH ALI: PPIJ HARUS JADI PENGGERAK KAJIAN HADITS

0
483

JIC- Dr. Faizah Ali Sibrohmalisi dalam Bincang Buku Takhrij Hadist Durrratun Nasihin yang digagas Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) mengatakan, bahwa di Indonesia ilmu takhrij masih sangat lemah.

“Tujuh hadits saja mahasiswa sudah menjerit, karena bukunya memang tidak ada, manuskripnya juga tidak ada,” kata dosen UIN Jakarta ini.

Untuk itu Faizah berharap Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau Jakarta Islamic Centre bisa menjadi penggerak, motivator, bahkan provokator untuk bisa mengadakan kajian-kajian hadits.

“Sehingga kita tidak salah menggunakan hadits yang seharusnya bukan dalil tetapi kita jadikan dalil,” ujarnya.

Faizah lebih lanjut mengatakan, bahwa banyaknya kitab hadist yang tersebar di negara Islam belum ditahqiq dan ditakhrij.

Makanya, lanjut Faizah, Dr Luthfi Fatullah mengambil kitab Durratun Nasihin untuk di tahqiq dan di takhrij.

“Karena disitu banyak hadits-hadits shahih, hasan, dhoif, dhoif sekali, dan bahkan yang tidak ada sumbernya,” terang Doktor Alumni Al Azhar Mesir di Lobby Convention Hall Jakarta Islamic Centre, Kamis (21/3/2023).

Sayangnya, kata Faizah, kitab Durratun Nasihin ini sudah tersebar di Turki, di Mesir, dan bahkan di Indonesia.

“27 pesantren menjadikan kitab ini sebagai sumber rujukan, bahkan sudah dicetak kedalaman bahasa Indonesia dalam tujuh versi dan semuanya berbeda-beda,”

Beliau khawatir (KH Luthfi, red) lanjut Faizah, kitab Durratun Nasihin tersebar di Indonesia tanpa orang awam tidak bisa membedakan mana hadits shahih yang bisa dijadikan dalil, dan mana yang itu bukan hadits.

“Maka beliau memilih buku ini sebagai kajian untuk menyelesaikan S3 di Universitas Kebangsaan Malaysia,” terang anggota pentashih Al-Quran Kementerian Agama RI.

Ustazah Faizah tidak memungkiri adanya perbedaan-perbedaan dengan para pentakhrij lainnya “Ini merupakan suatu sunnatullah manusia itu berbeda” ujarnya.

“Jadi Durratun Nasihin ini masih bisa dikaji ulang” pungkasnya.

Hadir dalam bincang buku tersebut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah sekaligus mantan Menteri Agama Prof. Dr. KH. Said Aqil Husien Al Munawwar, MA., Baznas Bazis DKI Jakarta KH Nur Alam Bakhtir, Wakil Kepala Pusat PPIJ Dr. KH. Didi Supandi, Lc, MA., dan Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah sekaligus Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. Hj. Faizah Ali Sibromalisi, MA. [fan]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here