KEMENAG SALURKAN RP155,5 MILIAR UNTUK PEMULIHAN BENCANA DI SUMATRA

0
7
Menag Nasaruddin Umar.

Jakarta, (islamic-center.or.id)–Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mempercepat pemulihan masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Komitmen tersebut ia sampaikan saat menyerahkan bantuan kemanusiaan senilai Rp155,5 miliar dalam agenda Humas Award Kemenag 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Di hadapan para pimpinan Kemenag dari pusat hingga daerah, Menag mengawali sambutannya dengan menyampaikan duka cita mendalam atas bencana yang terjadi di tiga provinsi tersebut. Ia mengapresiasi gerak cepat Kanwil, Kankemenag, para penyuluh, penghulu, madrasah, dan pesantren yang langsung turun membantu warga.

“Pertama-tama izinkan saya menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Saya mengapresiasi gerak cepat Kanwil, Kankemenag, para penyuluh, penghulu, madrasah, dan pesantren yang langsung turun membantu masyarakat,” ujar Menag dikutip laman Kemenag.go.id.

Bantuan kemanusiaan yang diserahkan mencapai Rp155,5 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Ditjen Bimas Islam yang mengalokasikan Rp10,4 miliar untuk 49 KUA serta 61 masjid dan musala, serta dari Ditjen Pendidikan Islam yang menyiapkan Rp40,85 miliar untuk pemulihan lembaga pendidikan Islam terdampak.

Dukungan juga datang dari BAZNAS sebesar Rp60 miliar, Forum Zakat (FOZ) sebesar Rp31,6 miliar, Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) sebesar Rp11 miliar, serta program Kemenag Peduli sebesar Rp1,7 miliar.

Menag menegaskan bahwa penyaluran bantuan akan dilakukan secara bertahap setelah proses verifikasi lapangan agar tepat sasaran. Ia menyampaikan bahwa kanal “Tanggap Darurat Kemenag” masih dibuka bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam penggalangan dana.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyoroti pentingnya mengubah pendekatan komunikasi publik Kemenag agar lebih menonjolkan dampak nyata yang dirasakan masyarakat. Ia menekankan bahwa ke depan, komunikasi publik kementerian tidak boleh sebatas menyampaikan program, tetapi harus menghadirkan pengakuan dan testimoni umat atas manfaat yang mereka rasakan.

“Bukan lagi Kemenag yang bicara, tapi umat yang memberikan testimoni, bukan klaim tapi pengakuan,” tegasnya.

Menag turut menyampaikan apresiasi kepada insan humas dan media yang selama ini menjaga narasi positif tentang kerja Kemenag. Ia menyebut bahwa apa yang dirayakan bukan sekadar penghargaan, tetapi integritas, kerja senyap, dan komitmen untuk menjaga reputasi kementerian. “Yang kita rayakan sesungguhnya adalah integritas, kerja senyap, dan komitmen untuk menjaga reputasi Kementerian Agama,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Menag mengajak seluruh jajaran Kemenag untuk terus memperkuat kerja-kerja kemanusiaan dan menghadirkan cerita kebaikan dari berbagai penjuru negeri. “Mari terus menyalakan cerita-cerita baik dari setiap penjuru Indonesia,” tutupnya.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

2 + 18 =