NABI SULAIMAN AS MENGAWALI DO’A DENGAN TAUBAT

0
12
nabi-sulaiman-as-mengawali-doa-dengan-taubat

 

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

[Surat Shad (38): 35]

 

JIC- Sulaiman as pernah mengalami ujian Allah swt dalam bentuk sakit keras hingga tubuhnya kering lalu kembali pulih dan sehat seperti sedia kala

Ia juga pernah menurut Al-Baidhawi dan Abu Hayyan, berkeliling menggauli tujuh puluh isterinya dan setiap isterinya akan hamil dan melahirkan pejuang penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah swt tanpa mengucapkan in syaa Allah.

Dari tujuh puluh isteri yang digaulinya hanya satu yang hamil dan bayinya terlahir cacat.

Kita teringat ayat 23-24 surat Al Kahfi,

وَلَا تَقُوۡلَنَّ لِشَاىۡءٍ اِنِّىۡ فَاعِلٌ ذٰ لِكَ غَدًا ۙ‏ ٢٣

Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,”

إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُۚ …

kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.

Maka Sulaiman as memohon ampun kepada Allah swt, bertaubat atas segala khilaf dan dosa. Seraya berharap Allah swt memberikan pintu taubat dan permaafan.

Syarat taubat itu ada lima; Pertama, mengakui kesalahan [الإعتراف بالذنب]. Kedua, menyesal [الندامة]. Ketiga, memohon ampun kepada Allah [الإستغفار]. Keempat, berjanji untuk tidak mengulangi [الوعد لا الإعادة]. Kelima, memperbanyak amal saleh [العمل الصالحات].

Setelah memohon ampunan Allah swt, Sulaiman as meminta kepada Allah kerajaan besar yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahnya. Ia menutup do’anya dengan menyebut Allah swt sebagai Maha Pemberi seraya berharap dikabulkan do’anya.

Kelak Allah swt akan mengabulkan permohonan Sulaiman as dengan lima kenikmatan; Pertama, Allah swt tundukkan bagi Sulaiman angin dan menjadikannya menurut atas perintah Sulaiman. Kedua, Allah swt menundukkan setan-setan untuk melaksanakan perintahnya. Ketiga, Allah swt tundukkan pula bagi Sulaiman setan-setan yang membangkang. Keempat, Allah swt memberikan otoritas kepada Sulaiman untuk mengelola pemberian-Nya berupa kerajaan besar, kekayaan, menguasai angin dan setan, serta memperkerjakannya. Kelima, Sulaiman akan mendapatkan kedudukan yang dekat dan penghormatan di sisi Allah serta tempat kembali yang baik yaitu surga.

Semoga Allah Ta’ala mudahkan kita memaksimalkan sisa hari-hari di Ramadan dengan bersimpuh, tadarru’ (penuh kerendahan diri), berharap kepada Allah swt, agar berkenan meridai seluruh gerak ibadah, aktifitas, amal saleh, dan beragam ikhtiar di bumi-Nya. Sehingga kelak diizinkan masuk ke dalam surga Allah swt. Allahumma Aamiin.

 

*Ditulis oleh, Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag (Kasubdiv Pendidikan dan Pelatihan PPIJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here