JIC– Koordinator Uni Eropa (UE), Marion Lalisse mengatakan untuk memerangi kebencian anti-Muslim lembaganya memiliki rencana untuk memerangi Islamofobia di wilayahnya.
“Kami mengusulkan penyusunan dokumen dengan memetakan fenomena kebencian terhadap umat Islam dan menyusun rencana memeranginya,” kata Lalisse, dilantik pada 2 Februari lalu dalam konferensi pers di Brussels.
Lalisse menyoroti bahwa komunitas Muslim di Eropa adalah minoritas agama terbesar dengan jumlah, persentase, dan asal yang beragam di antara negara-negara anggotanya.
Komunitas Muslim di UE merupakan bagian integral dari masyarakat Uni Eropa.
Lalisse mengatakan akan menitikberatkan kebijakan untuk memerangi kebencian anti-Muslim di berbagai sektor, seperti pendidikan, keamanan, migrasi, dan banyak bidang pekerjaan.
Sebelumnya, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyetujui resolusi tentang kebencian agama. Resolusi ini diloloskan usai insiden pembakaran Al Quran di Swedia saat perayaan Iduladha lalu.
Dilansir Reuters, resolusi ini menyerukan agar negara-negara anggota PBB meninjau undang-undang serta menutup celah yang bisa menghambat pencegahan dan penuntutan terhadap tindakan kebencian agama.
Resolusi tersebut diusulkan oleh Pakistan, atas nama 57 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Sebanyak 28 negara memilih mendukung, 12 menentang, dan tujuh negara abstain.