Liga Arab hari Minggu kemarin (2/10) meminta negara-negara anggotanya untuk meningkatkan bantuan keuangan ke wilayah Palestina setelah anggota parlemen AS membekukan sekitar 200 juta dolar bantuan dalam menanggapi tawaran kenegaraan Palestina di PBB.
Liga Arab hari Minggu kemarin (2/10) meminta negara-negara anggotanya untuk meningkatkan bantuan keuangan ke wilayah Palestina setelah anggota parlemen AS membekukan sekitar 200 juta dolar bantuan dalam menanggapi tawaran kenegaraan Palestina di PBB.
“Hal ini diperlukan untuk negara-negara anggota Liga Arab agar meningkatkan bantuan keuangan mereka untuk rakyat Palestina sehingga mereka dapat menghadapi ancaman ini,” kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi setelah melakukan pembicaraan di Kairo dengan kepala negosiator Palestina Saeb Erakat.
“Ini adalah hak rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka, dan menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti bangsa-bangsa lain di dunia,” kata Arabi.
Erakat pada bagiannya menyatakan bahwa rakyat Palestina menolak untuk mengizinkan bantuan ekonomi menjadi alat pemerasan terkait hak untuk keanggotaan Palestina di PBB.
“Kami menghargai bantuan Amerika tetapi kami tidak akan memungkinkan bantuan itu untuk menjadi alat pemerasan,” katanya menegaskan.
Sebelumnya anggota DPR AS Komite Urusan Luar Negeri dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat telah membekukan dana untuk Palestina sampai masalah negara Palestina diselesaikan,” kata salah satu pejabat AS mengatakan kepada AFP, Sabtu lalu.
Paket ekonomi terpisah dari bantuan keamanan, di mana beberapa anggota parlemen AS mengatakan bantuan tersebut hanya akan menjadi kontraproduktif jika dibekukan. Mereka takut pemotongan dana tersebut akan melemahkan kemampuan pasukan keamanan Palestina untuk menumpas kekerasan anti-Israel.(fq/afp/eramuslim)
