SEJUMLAH NEGARA BARAT BERSIAP AKUI PALESTINA SEBAGAI NEGARA MERDEKA

0
223
Para politikus Israel menyerukan agar warga Yahudi menjadi penduduk mayoritas di Yerusalem.

Sejumlah negara seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru menyatakan niat mereka untuk mengakui kemerdekaan Palestina. Langkah ini mengikuti jejak Prancis dan negara-negara Barat lain yang sebelumnya telah menyampaikan dukungan serupa. Dalam pertemuan di markas PBB pada Selasa (29/7/2025), para menteri luar negeri dari 15 negara mengeluarkan pernyataan bersama yang mendorong terwujudnya solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik Israel-Palestina, sebagaimana dilaporkan oleh The National.

Negara-negara lain yang tergabung dalam inisiatif ini termasuk Andorra, Malta, Islandia, Portugal, San Marino, dan Finlandia. Beberapa negara seperti Slovenia, Spanyol, Irlandia, Portugal, dan Norwegia yang telah lebih dulu mengakui Palestina turut menandatangani pernyataan tersebut untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap solusi dua negara.

“Kami telah mengakui, menyatakan keinginan untuk mengakui, atau sedang mempertimbangkan secara positif untuk mengakui Negara Palestina,” demikian bunyi pernyataan resmi para menteri luar negeri.

Mereka juga mengajak negara-negara lain yang belum memberikan pengakuan agar turut serta dalam dukungan ini. Selain itu, mereka menyampaikan tekad untuk mempersiapkan pembangunan di Gaza pascakonflik, yang mencakup rekonstruksi, perlucutan senjata, dan pengecualian Hamas dari pemerintahan Palestina.

Perdana Menteri Malta, Robert Abela, mengumumkan bahwa Malta akan memberikan pengakuan terhadap Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada bulan September. Melalui unggahan di Facebook, ia menegaskan bahwa sikap negaranya mencerminkan komitmen terhadap perdamaian jangka panjang di Timur Tengah.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, juga menyatakan Inggris akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka dalam sidang PBB mendatang—kecuali Israel menunjukkan langkah konkret untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza dan menyetujui gencatan senjata.

“Inggris akan mengakui Palestina di Majelis Umum PBB bulan September, kecuali Israel menunjukkan itikad nyata dalam mengakhiri penderitaan di Gaza, menyepakati gencatan senjata, dan menunjukkan komitmen terhadap perdamaian jangka panjang serta solusi dua negara,” kata Starmer seperti dikutip CNN.

Pernyataan itu ia sampaikan sehari setelah pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, di tengah meningkatnya tekanan politik dari internal Partai Buruh agar bersikap lebih tegas terhadap Israel, menyusul kecaman luas atas kondisi kemanusiaan di Gaza.

Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya telah mengumumkan bahwa Prancis akan mengakui Palestina pada bulan September, menjadikannya negara G7 pertama yang mengambil langkah tersebut. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyambut baik dukungan dari Inggris yang dianggap memperkuat upaya Prancis dalam menghentikan siklus kekerasan yang berkepanjangan.

Sumber: republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

four × 4 =