
JIC – Sebanyak 25 siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta timgkat tsanawiyah mengikuti student Exchange di tiga negara (Singapura, Thailand dan Malaysia). Program kemitraan yang berskala internasional kali ini diikuti oleh 25 siswa ini bersama tiga orang guru pendamping. Rombongan berangkat dari tanah air, Sabtu (10/2).
Menurut Humas Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Sarijan, sebelumnya yakni Desember 2017- Januari 2018 program yang sama juga telah teralisir yang diikuti oleh 10 siswa tingkat Aliyah dan empat guru pendamping ke International Fatih Sultan Mahmet School Istambul Turkey.
“Hasil kemitraan dengan Turki memuaskan,”kata Sarijan
Berbekal kesuksesan besar itulah, maka pada angkatan yang kedua yang berlangsung 10-19 Febriari 2018 ini pihak pengelola semakin bersemangat dan merapatkan barisan untuk meraih sukses yang lebih besar lagi untuk kemudian didedikasikan demi kemajuan Mu’allimin di abad ke-2 .
”Dengan semakin seringnya peluncuran program Student Exchange antara pihak madrasah dengan berbagai institusi di luar negeri, diharapkan akan semakin mempercepat proses kemapanan Mu’allimin sebagai madrasah yang unggul, religius/Islami, berperadaban tinggi, nasionalis, dan berwawasan global,” kata Sarijan menambahkan.
Selama rentang waktu sepuluh hari di luar negeri, mereka akan mengikuti proses pembelajaran dan berbagi sistem manajemen pondok di Islamic School Singapure dan mengikuti education short courses di beberapa kampus terkemuka di negeri Singa Putih itu.
Dikatakan Sarijan untuk memperkaya wawasan tentang sistem pengelolaan boarding school, rombongan intelektual muda yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia tersebut juga akan ikut berbaur dengan para santri di beberapa pondok pesantren di Thailand, selama tiga hari.
Dalam aspek pendidikan, sosial, kultural, serta dimensi karakter secara spesifik, mereka akan menimba ilmu secara intensif di beberapa madrasah/pondok di distrik Kedah dan Penang Malaysia. Rencananya, pada hari kesepuluh rombongan akan mengikuti kuliah umum dan kegiatan ilmiah di International Islamic School of Malaysia di Kuala Lumpur.
Sumber : republika.co.id












