54 JEMAAH HAJI INDONESIA WAFAT SELAMA PUNCAK HAJI

0
257

JIC, Makkah — Puncak haji berlangsung sejak Kamis (31/08). Usai wukuf di Arafah, jamaah bergeser ke Muzdalifah. Kemudian mereka ke Mina untuk mabit (bermalam) dan melempar jumrah. Setelah menyelesaikan lontar jumrah, jamaah akan melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i di Masjid Al Haram, Senin (04/09).

Selama puncak haji tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sampai dengan saat ini, jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci berjumlah 216 orang.

“Data yang kami terima sampai sore hari, Sabtu, (04/09/2017), sebanyak 216 jemaah wafat, sebagian di Jeddah, Madinah, Makkah, dan Armina,” terang Menag usai meninjau kawasan Mina, Sabtu (02/09).

Rilis Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menyebut, dari jumlah tersebut, 2 jemaah wafat di Jeddah, 36 di Madinah, dan 124 di Mekah. Selain itu, 16 jemaah wafat di Arafah dan 38 jemaah wafat di Mina.

Menurut Menag, angka kematian tahun ini pada hari yang sama, sampai dengan masa puncak haji, lenih tinggi jika dibanding tahun lalu. Namun demikian, hal itu juga tidak terlepas dari meningkatnya jumlah jemaah haji Indonesia hingga 20% plus 10ribu.

Kalau dalam empat tahun terakhir, kuotan haji Indonesia hanya 166800 seiring adanya pemotongan 20%, tahun ini kembali normal menjadi 211ribu dan ada penambahan lagi sebesar 10ribu.

Di samping itu, lanjut Menag, jemaah haji lansia dan yang memiliki risiko tinggi (risti) tahun ini juga lebih besar. Ditambah lagi dengan suhu udara yang juga jauh lebih panas dari tahun lalu.

Jemaah haji Indonesia saat ini tengah berada di Mina untuk menjalani mabit (menginap). Bagi jemaah yang mengambil nafar awal (menginap di Mina dari 10 sampai 12 Zulhijjah), mereka harus sudah keluar Mina pada 3 September sebelum terbenamnya matahari. Sedangkan bagi yang mengambil nafar tsani akan menambah satu hari menginap di Mina sehingga sampai 13 Zulhijjah.

Sumber ; gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

14 − 7 =