PAKAR: PENDIDIKAN SELAMATKAN HIDUP DUNIA-AKHIRAT

0
231

pendidikan1

JIC, DEPOK — Pakar pendidikan Zulfikri Anas mengemukakan, pendidikan pada hakikatnya adalah seni meyakinkan peserta didik bahwa mereka berada di tempat yang tepat, bersama orang yang tepat, dan belajar sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya saat ini dan esok.

Menurut Peneliti Indonesia Bermutu ini, peserta didik harus diyakinkan bahwa di sekolah mereka akan mendapatkan ilmu yang akan menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat nanti.

“Untuk itu, sebagai pendidik kita harus memiliki keyakinan penuh bahwa mengaktualisasikan prinsip-prinsip Islam dalam proses pembelajaran di semua kegiatan adalah tindakan penyelamatan, diri, keluarga, bangsa, dan Negara,” ungkap Anas saat mengisi acara pembukaan Klinik Indonesia Bermutu, yang bertema: Klinik IndonesiaBermutu: Sekolahnya Para Pembelajar di Kampus Al-Iman Citayam,  Depok, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2016).

Pendiri dan pembina Yayasan Pendidikan Al-Iman, Afrizal Sinaro mengatakan, konsisten dalam mengaktualisasikan filosofi Islam dalam pendidikan harus menjadi tekad, semangat, dan keyakinan bangsa Indonesia bila kita tidak ingin bangsa ini terpuruk.

“Berkaca pada perjuangan Rasulullah SAW, membuat kita makin yakin akan kemapuhan pendidikan Islam dalam membangun peradaban dan keampuhannya itu terus bartahan sampai akhir zaman. Ini suatu bukti bahwa Islam membawa ajaran yang memparipurnakan ajaran-jaran sebelumnya, khususnya dalam cara-cara mendidik,” ujar Afrizal menjelaskan.

Ketua Yayasan Al-Iman Khairunnas menambahkan, keikhlasan menjadi pondasi dan sumber kekuatan serta tidak terpisahkan dari kompetensi profesional guru. “Keikhlasan itu yang membuat kita kuat menghadapi dan mengatasi segala persoalan yang terjadi sepanjang proses pendidikan yang kita jalani, dan inilah kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan,” tutur Khairunnas.

Kepala SMP Al-Iman Nur Ita menjelaskan, Al-Iman menerima semua anak. “Tidak ada seleksi, siapa pendaftar pertama sampai batas daya tampung, itulah yang kita terima. Tantanganya adalah kita akan menerima anak dengan segala keberagaman kemampuan, dan ini menjadi kekuatan kita,” tutur Nur Ita optimistis.

Untuk itu, kata Nur Ita, perlu ada upaya sistematis untuk melayani karena di antara mereka juga ada yang berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekeonomi.Mereka harus dilayani. “Kami bertekad untuk istiqomah mendidik mereka karena mereka adalah titipan Illahi.Allah yang melangkahkan kaki mereka untuk hadir di sini, ini sebuah kehormatan dan perlu kita syukuri,” papar Nur Ita.

Hal senada diungkapkan salah seorang guru Al-Iman, Meiladi. “Kami siap menjadi agen untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan akan terus berusaha untuk konsisten mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam setiap kegiatan pembelajaran,” jelasnya.

Meiladi menambahkan, kewajiban kita menjadikan pendidikan sebagai jalan dakwah. ”Jika kita bertakwa, Allah SWT akan memberikan jalan yang tidak pernah kita sangka, semua kesulitan akan bisa diatasi. Ini yang menjadi tekad kami sebagai guru,” ujar Meiladi penuh semangat.

Tim Litbang Al-Ima, Muhaemin pun menyatakan tekadnya untuk menjadikan Sekolah Al-Iman sebagai lembaga pendidikan terpercaya di masyarakat.

“Kita akan gelar even-even yang akan menunjukkan ke masyarakat bahwa aktualisasi nilai-nilai Islami dalam pendidikan adalah suatu keharusan. Even ini sekaligus menjadi pemicu tumbuhnya  kepercayaan diri para pendidik, pengelola, siswa dan sekaligus akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada lembaga,” tutur Muhaemin.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

2 × four =