MUNAS ALIM ULAMA BAHAS TIGA KATEGORI MASALAH KEAGAMAAN

0
307

JIC, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) pada November 2017. Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan forum permusyawarahan tertinggi kedua setelah Muktamar.

Munas Alim Ulama dan Konbes NU dirancang untuk menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, keutuhan bangsa dan negara. Di dalam Munas Alim Ulama akan membicarakan masalah-masalah keagamaan yang menyangkut kehidupan umat dan bangsa.

“Sebagai forum Bahtsul Masail akbar, Munas Alim Ulama membagi pembahasan masalah-masalah keagamaan ke dalam tiga kategori,” kata Wakil Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konbes NU, KH Robikin Emhas, Ahad (24/9).

KH Robikin menerangkan, kategori yang pertama, Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah. Yakni, pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual. Kedua, Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah. Yakni, pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik.

Ketiga, Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah. Yakni, pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan. Munas Alim Ulama secara terbuka mengundang dan melibatkan para alim ulama, pengasuh pondok pesantren dan para pakar.

Ia mengatakan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 akan mengusung tema Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga. Tema ini dipilih mengingat perkembangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia.

“Seperti diketahui berbagai bentuk paparan virus radikal kian mengancam keutuhan NKRI. Sementara pada saat yang sama tren pertumbuhan ekonomi kita terus menurun. Faktanya, 2017 ini harga komoditas masih melemah dan belanja konsumen menurun,” ujarnya.

KH Robikin mengungkapkan, deradikalisasi dan penguatan ekonomi sekilas terlihat sebagai dua hal yang sangat berbeda. Padahal sesungguhnya sangatlah dekat keterkaitannya. Kalau kondisi perekonomian warga tidak kuat, tentu akan semakin mudah disusupi virus radikal.

Sebaliknya, kalau perekonomian warga kuat, tentu tidak akan mudah terpapar propaganda radikal. Berdasarkan data hasil kajian, diluar propaganda agama, iming-iming kemapanan ekonomi menjadi magnet paling banyak yang menyedot massa radikal.

“Tugas ideologis Nahdlatul Ulama sebagai ormas berhaluan Ahlussunnah wal jama’ah adalah bagaimana terus membentengi negeri ini dari rongrongan paham radikal, membumikan Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI,” jelasnya.

Penyelenggaraan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 akan dipusatkan di lima pesantren. Di Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan Kota Mataram, Pondok Pesantren Nurul Islam di Kota Mataram, Pondok Pesantren Darul Qur’an dan Pondok Pesantren Al-Halimi di Lombok Barat serta Pondok Pesantren Darul Hikmah di Kota Mataram.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 + eight =