KEMENPERIN SIAPKAN ZONA INDUSTRI HALAL PERCONTOHAN DI PULAU JAWA

0
325

JIC, Jakarta — Indonesia mempunyai peluang besar untuk mengembangkan industri produk halal. Hal ini karena didukung dengan populasi penduduk di Tanah Air yang mayoritas pemeluk agama Islam. Melihat peluang tersebut, pemerintah semakin gencar melakukan sejumlah langkah untuk mendorong sektor ini.

Baru-baru ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai mengembangkan kawasan-kawasan  industri halal di pulau Jawa.  Menurut Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Kemenperin Sudarto‎, langkah tersebut dilakukan seiring besarnya permintaan produk halal di masyarakat.

“Sebagai langkah awal, Kemenperin akan membentuk zona industri halal. Sebagai percontohan di Pulau Jawa karena wilayah ini memiliki banyak kawasan industri yang bisa memenuhi besarnya permintaan produk halal secara nasional dan global,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Sudarto menuturkan, kawasan industri halal di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Hal ini seiring jumlah penduduk muslim yang mencapai 85,2 persen atau sebanyak 200 jiwa dari total penduduk 235 juta jiwa penduduk.

“Pengembangan zona kawasan industri tersebut juga akan mempertimbangkan produk-produk yang memiliki orientasi ekspor, terutama ke negara-negara Timur Tengah. Sehingga, industri nasional berpeluang besar memperluas pasar dan meningkatkan ekspor ke pasar tersebut,” tambahnya.

Berdasarkan perhitungan Kemenperin, permintaan produk makanan halal dunia akan mengalami pertumbuhan sebesar 6,9 persen dalam enam tahun ke depan, yaitu dari USD1,1 trilliun pada tahun 2013 menjadi USD1,6 triliun tahun 2018.

Indonesia menempati posisi negara konsumen terbesar dari produk makanan halal dunia, yaitu sebesar USD197 miliar, yang diikuti Turki dengan mencapai USD100 miliar. Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-10 dalam industri dan pasar halal dunia.

Dia menjelaskan saat ini Indonesia menempati posisi negara konsumen terbesar dari produk makanan halal dunia, yaitu sebesar US$ 197 miliar, yang diikuti Turki dengan mencapai US$ 100 miliar. Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-10 dalam industri dan pasar halal dunia. “Potensi ini yang kami kembangkan untuk mendorong perekonomian nasional,” jelasnya.

Ia optimistis, dengan peluang tumbuhnya industri halal seperti produk makanan halal secara global, jika potensi Indonesia dalam industri makanan halal dikembangkan, akan bisa mendorong perekonomian nasional secara signifikan.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga menyadari pentingnya wisata halal atau family friendly tourism untuk menggenjot industri pariwisata Tanah Air. Mereka terus memasarkan potensi sektor ini kepada para pelaku industri pariwisata.

“Wisata halal akan menjadi generator besar bagi pendapatan nasional tahun 2020. Daya saing destinasi wisata halal di Indonesia juga semakin mendunia. Tahun 2016 kita ada di peringkat tiga dalam rating GMTI setelah Malaysia dan UEA. Dan 2019 nanti, target kita nomor satu di dunia,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kementerian Pariwisata RI, Lokot Ahmad Enda.

Lokot menjelaskan sarasehan digelar untuk memfasilitasi para pelaku industri wisata family friendly tourism membicarakan perkembangan pariwisata halal selanjutnya. Kemenpar bertekad meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara muslim ke Indonesia.

“Jadi output-nya kami harapkan ada sinergisitas organisasi pariwisata halal Indonesia yang selama ini secara parsial bisa terhimpun dalam wadah yang lebih besar, tanpa menghilangkan identitas organisasi yang telah ada,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Wisata Family Friendly Kemenpar, Riyanto Sofyan, menyampaikan bahwa industri halal merupakan mainstream market. “Jadi, bagaimana dalam waktu yang singkat kami meningkatkan kedatangan wisatawan muslim? Kami pilih destinasi wisata halal yang sudah matang,” kata dia.

Riyanto mengungkapkan, ada sepuluh program yang disiapkan Kemenpar untuk mempercepat pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Tiga di antaranya menjadi Top 3 Program, seperti penyiapan sellers dan pembuatan paket wisata halal unggulan.

Sumber ; gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

18 − 12 =