KETUA ISMI: PENDIDIKAN MODAL UTAMA PENGUSAHA MUSLIM HADAPI PERSAINGAN GLOBAL

0
296

JIC, Jakarta — Perkembangan teknologi dan persaingan global menjadi sebuah tantangan bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM), termasuk di dalamnya pengusaha muslim. Salah satu upaya melawan dan menaklukan tantangan ini adalah melalui pendidikan.

Demikian disampaikan Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Ilham Habibie dalam Refleksi Akhir Tahun 2017 bertajuk Memperkuat Peran Pengusaha Muslim UKM Sebagai Fondasi Utama Ekonomi Nasional, di Jakarta, Kamis (21/12/2017). Ia menyebut pembekalan bagi pelaku UKM ini menjadi penting untuk dilakukan.

“Perlawanan ISMI, yakni pendidikan. Kita harus sediakan program, gunakan teknologi masa kini. Kami yakin pendidikan mampu mengangkat diri seseorang menghadapi kemajuan perkembangan zaman. Sehingga, kemauan belajar ini bermanfaat membantu seseorang menjadi pengusaha Muslim yang sukses di Indonesia,” ujarnya.

Meski begitu, putera mantan Presiden RI ketiga ini mengingatkan bahwa tidak semua pelaku UKM beruntung bisa bertemu pelatih atau mentor kompeten. Sehingga, pengusaha harus selalu belajar dan berinovasi untuk bersaing dengan pengusaha besar.

Ia pun tidak menampik adanya tantangan pelaku UKM dari tahun ke tahun selalu sama, yakni kurang modal. Menurutnya, kendati ada solusi menyelesaikan masalah modal, hal tesebut belum tentu menghilangkan tantangan sebagai pelaku UKM.

“ISMI berusaha hadir untuk memberdayakan UKM. Sehingga, kami mendorong pelaku UKM selalu melakukan perubahan-perubahan dengan bekerja keras dan berjejaring,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Katama Suryabumi, Kris Suyanto menyebut ISMI perlu mendorong adanya sentuhan regulasi pada UKM. “UKM harus ada sentuhan regulasi, keberpihakan,” ungkapnya.

Jika membandingkan dengan negara lain, Kris beranggapan sentuhan regulasi masih jauh pada pelaku UKM Indonesia. Sehingga, ia berharap ISMI bisa mendorong regulasi mendukung UKM. “(Pelaku) UKM banyak umat Islam. Sesama umat Islam harus ada dukungan,” ujarnya.

Terkait menggali potensi UKM, ia mengibaratkan UKM dalam tiga hal, petinju, promotor, dan pelatih. Masing-masing harus dipegang sosok berbeda. Ia tak menampik, banyak UKM belum tersentuh manajemen. Artinya, peran sebagai petinju, promotor, dan pelatih dipegang orang yang sama.

Kris mengatakan UKM harus pandai berinovasi. Tujuannya, agar mudah bersaing dengan perusahaan besar dengan kemampuan pemasaran yang hebat. “Petinju, promotor, pelatih harus ada sentuhan inovasi,” tutupnya.

Sumber ; gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 − 6 =