‘SAYA MEMBELOT DARI ISIS KARENA SAYA TAK MAU MEMBUNUH KAWAN-KAWAN SAYA SENDIRI’ (2)

0
191

Melarikan diri ke Lebanon

JIC, JAKARTA- Situasi di Aleppo makin memburuk dan Abdul berpikiran ia tidak akan selamat.

Dalam situasi seperti ini, Abdul bertekad untuk tidak memenuhi perintah ISIS.

Ia tak ingin membunuh. “Hati kecil saya mengatakan, ada sesuatu yang salah dengan mereka (ISIS),” kata Abdul.

Ia lantas memutuskan untuk membelot dan melarikan diri ke Lebanon.

“Saya harus menyelamatkan diri, saya tak peduli dikatakan pengkhianat karena menolak membunuh teman-teman saya sendiri,” katanya.

Perang menyisakan luka yang sangat mendalam di hatinya.

Ia tak pernah membayangkan akan mengalami sendiri peperangan, yang sebelumnya hanya ia lihat melalui layar televisi.

AleppoHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionAbdul mengatakan ia tak lagi punya pemimpin di Suriah. “Mimpi saya sudah hancur berkeping-keping,” katanya.

Konflik membuat permukimannya di Aleppo menjadi garis depan.

Pernah pada suatu hari ia melihat salah satu rumah tetangganya dibom. “Saya masuk ke rumah itu … saya melihat anak kecil yang hancur, setengah badannya hilang sementara anak-anak lain kehilangan kepala, tangan, dan kaki,” katanya.

“Perang membuat darah tercecer seperti genangan air, kawan menjadi lawan. Orang-orang mati di depan saya, saya juga nyaris mati,” katanya.

“Ini menjadi pemandangan sehari-hari, makin lama makin lumrah, sama lumrahnya dengan orang menghisap rokok.”

Abdul kini berusia 18 tahun dan menetap di Beirut, ibu kota Lebanon. Untuk menyambung hidup ia menjadi tukang jahit.

“Saya dulu punya mimpi di Suriah, tapi sekarang mimpi itu sudah hancur berkeping-keping. Saya tak bisa lagi hidup dengan normal. Mimpi saya telah terkubur,” katanya.

 

Sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 − nine =