
JIC, Jakarta, — Terik matahari tak menyurutkan semangat Lili (45) untuk bekerja di bulan Ramadan ini. Meski harus menahan haus dan lapar, Lili bersama teman-teman lainnya di Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tetap bekerja seperti biasa, menjaga kebersihan Ibu Kota.
Seperti hari ini, Kamis (24/5), Lili cs tetap bertanggung jawab atas pekerjannya di wilayah Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Saat ditemui CNNIndonesia.com, Lili pun tampak bersemangat menjalankan pekerjaannya. Bahkan senyum pun sesekali mengembang di wajahnya.
Lili yang kebetulan mendapatkan jam kerja siang hari ini, yakni mulai pukul 13.00-21.00 mengaku tak ada perubahan sistem kerja selama Ramadan ini. Menurut dia, puasa bukan berarti jam kerja berubah. Justru diri sendirilah yang harus pintar membagi waktu, antara bekerja dan menjalankan ibadah.
Lili mengungkapkan memang tak ada sistem khusus yang diterapkan bagi para pasukan oranye di Ramadan ini. Juga tak ada kesulitan berarti bekerja di siang hari sembari puasa.
“Ya sama saja kayak bulan biasa, enggak ada yang beda,” ujar Lili sambil sesekali menyapu dedaunan yang jatuh di atas trotoar.
“Kalau mau buka paling langsung ke Dana Reska atau ke Balai Kota, di masjidnya kan bagi-bagi makanan dan boleh buat siapa saja,” tutur ibu dua anak ini.
Tarawih
Satu hal yang agak Lili sulit lakukan di bulan Ramadan ini, yakni salat tarawih. Dia mengakui sukar untuk tarawih karena masjid atau lokasi tarawih cukup jauh dari tempat dia membersihkan jalan.
“Misalnya pas lagi nyapu di depan sini (depan Wisma Antara) terus harus cari tempat tarawih suka jauh,” ungkapnya.
Lili pun mengakui belum pernah melaksanakan salat tarawih selama Ramadan tahun ini. Lili yang telah bekerja sebagai pasukan oranye selama satu tahun ini, lebih memilih untuk fokus menyelesaikan pekerjaannya.
Meski menurut Lili sebenarnya tak ada larangan bagi para pasukan oranye untuk tarawih di tengah bekerja. Solusinya, paling Lili dkk harus menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat agar masih bisa tarawih.
Misal, jika biasanya ‘bilas’–istilah para pasukan oranye untuk memastikan lokasi tempatnya bekerja sudah bersih dari sampah–dilakukan mulai sekitar pukul 19.30, maka jika ingin tarawih, ‘bilas’ harus dilakukan lebih cepat seperti dimulai sejak pukul 18.30.
Nantinya, mereka tinggal melaporkan komandan regu di grup Whatsapp bahwa akan melakukan ‘bilas’ lebih cepat karena hendak tarawih.
“Yang penting laporan saja, biar komandannya tahu. Tapi yang pasti enggak ada larangan,” kata Lili.
Sumber : cnnindonesia.com