Home News Update ROUND UP – PENOLAKKAN RUU BERUJUNG RICUH DI JAKARTA

ROUND UP – PENOLAKKAN RUU BERUJUNG RICUH DI JAKARTA

0
206

Polisi dengan dua mobil water canon berusaha mengurai massa mahasiwa di Jakarta, Selasa (24/9/2019). Bentrokan terjadi saat polisi berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang menolak sejumlah Undang-undang yang diusulkan DPR ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta, JIC – Ribuan pendemo dari unsur mahasiswa, buruh hingga petani memulai unjuk rasa di kawasan Istana Merdeka, Selasa (24/9) siang, hingga massa memblokade Jalan Medan Merdeka Barat, guna menolak pengesahan RUU KUHP, revisi UU KPK, dan RUU Pertanahan.

Meskipun pendemo memblokade namun kondisi keamanan masih terkendali dengan pengawalan dari sejumlah aparat gabungan Polri, TNI, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa dari Istana Merdeka menuju Gedung DPR/MPR RI guna bergabung dengan kelompok massa lain untuk menyampaikan aspirasi kepada para anggota perwakilan rakyat.

Massa dari berbagai elemen masyarakat itu menyampaikan aspirasi mendesak anggota DPR RI membatalkan pengesahan RUU yang dianggap kontroversi tersebut.

Pergerakan massa semakin besar dan eskalasi semakin meningkat di depan gerbang pintu utama Gedung DPR/MPR RI pada Selasa sore.

Bahkan pendemo berusaha mengoyak pagar besi gedung parlemen yang dijaga barikade kepolisian, bahkan polisi berkoordinasi dengan PT Jasa Marga untuk menutup Jalan Tol Dalam Kota Jakarta dari Cawang arah Tomang karena situasi eskalasi semakin meningkat.

“Untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna jalan, saat ini dalam persiapan untuk penutupan akses yang menuju ke lokasi demonstrasi,” kata Corporate Communication Departemen Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti.

Ruas jalan tol di depan Gedung DPR/MPR itu pun tidak bisa dilalui kendaraan bermotor karena pendemo yang membludak hingga menutupi jalan tol, kemudian petugas mengarahkan pengendara ke pintu keluar terdekat.

Sementara itu, Jalan Tol Dalam Kota dari arah Tomang menuju Cawang tidak terpengaruh dan beroperasi normal.

Selain itu, pengelola PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) pun turut menghentikan operasional busway pada beberapa rute khususnya yang melintasi kawasan Gedung DPR/MPR RI.

Mulai Anarkis

Setelah petugas menutupkan akses jalan tol, pendemo mulai memperlihatkan aksi anarkis dengan cara merangsek kawat berduri untuk masuk ke dalam komplek Gedung DPR/MPR RI.

Melalui salah satu koordinator aksi yang berorasi, pendemo merobohkan pintu besi gedung anggota legislatif itu hingga kericuhan pecah.

Massa melemparkan benda seperti botol air mineral, botol kaca, batu, dan kayu ke arah aparat yang telah dilengkapi tameng, helm, serta rompi pelindung tubuh.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan memastikan petugas tidak dilengkapi senjata peluru tajam dan berkali-kali mengimbau pendemo tidak bertindak anarkis.

Karena pendemo terus memaksa masuk ke Gedung DPR/MPR RI, maka petugas menyemprotkan watercannon dan melepaskan tembakan gas air mata guna memecah konsentrasi massa yang mulai tidak terkendali.

Awalnya, tiga polisi dan tiga pendemo terluka akibat terkena lemparan benda saat bentrokan di depan Gedung DPR/MPR RI itu, sehingga petugas mengevakuasi para korban luka.

Sementara itu, pendemo mampu menjebol dua pintu samping kanan Gedung DPR/MPR RI namun polisi masih dapat membarikade sehingga massa tidak dapat masuk ke dalam gedung parlemen.

Pasukan TNI memperkuat pengamanan kepolisian pada kedua pintu samping kanan agar pendemo tidak menyusup ke Gedung DPR/MPR RI.

Petugas kepolisian memukul mundur para pendemo dari depan pintu utama Gedung DPR/MPR RI ke arah Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, sedangkan beberapa kelompok massa berlari ke arah Slipi.

Sementara itu, kondisi di depan gerbang utama Gedung DPR RI steril dari kerumunan pengunjuk rasa setelah petugas membubarkan massa.

Terkait kekuatan pengamanan yang dikerahkan untuk aksi penolakan RUU itu, Polda Metro Jaya menurunkan 18.000 personel termasuk dari unsur TNI dan Pemprov DKI Jakarta, serta bantuan anggota Brimob Polda Lampung.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga mengalihkan arus kendaraan di sekitar Gedung DPR/MPR RI guna menghindari kepadatan lalu lintas.

Bahkan polisi tidak memberlakukan penegakkan hukum terhadap kendaraan yang melanggar pada kawasan ganjil genap saat situasi aksi berlangsung ricuh.

sumber : Antaranews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × 3 =

toto

toto

Situs Toto

Situs Toto