DISAMBANGI JK, MASJID AGUNG AL AZHAR SIAP GELAR SALAT JUMAT PERDANA ESOK DI MASA NEW NORMAL

0
251
Tim Media Jusuf Kalla.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla, Ketua ICMI Pusat Prof Jimly Asshiddiqie, dan Wakil Ketua DMI Syafruddin memantau penyemprotan cairan desinfektan yang dilakukan oleh relawan PMI bersama anggota Marinir TNI di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Rabu (3/6/2020). 

JIC, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) meninjau persiapan normal baru atau new normal di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/6/2020).

Tiba sekitar pukul 15.15 WIB, JK sempat melaksanakan ibadah salat Ashar berjemaah.

JK mengatakan, Masjid Agung Al-Azhar sudah siap untuk kembali dibuka yang dimulai dengan digelarnya salat Jumat pada hari Jumat (5/6/2020) esok.

Namun, jelas JK, pembukaan kembali masjid juga bergantung pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlakukan.

“Jadi Insya Allah secara resmi bila PSBB tidak diperpanjang, kita bisa kembali melaksanakan Salat Jumat lusa nanti,” kata JK.

Ia menyatakan telah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait PSBB.

“Tentu ada syaratnya, harus memenuhi protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ujar dia.

Di saat yang bersamaan, Masjid Agung Al-Azhar juga disemprot cairan disinfektan oleh petugas PMI Jakarta Selatan dan dibantu sejumlah personel TNI.

 

JK mengatakan salat Jumat esok nanti dapat dilakukan secara berjamaah asalkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut.

“Karena itu tempat tempat umum, dapat dibuka dengan syarat melaksanakan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Menurut Kalla, berdasarkan hasil perbincangan, Presiden esok akan salat Junat berjamaah di masjid Istana Negara. Sementara dirinya ia akan salat berjamaah di Masjid Al-Azhar.

“Karena itu presiden besok salatnya di masjid istana. insyaallah kita akan salat di sini setelah 12 jumat kita tidak salat. Paling lama dalam hidup saya ini tidak Salat. kadang-kadang juga salat jumat di rumah,” kata Kalla.

JK menegaskan, yang terpenting saat dibukanya tempat ibadah nanti adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

“Tiga hal saja protokol kesehatan, tidak berlebih-lebihan,  you pakai masker masuk (masjid), you cuci tangan, you jaga jarak. tidak ada yang rumit-rumit amat aturan itu,” kata dia.

Dahulukan Buka Tempat Ibadah Sebelum Mal

JK menyebutkan, tempat ibadah harus yang pertama kali dibuka ketimbang mall atau pasar apabila Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut.

“Nanti setelah ini (masjid), baru kantor dan mall bisa buka. Setelah masjid buka, gereja buka, silakan yang lain buka,” kata Kalla.

Alasannya membuka dulu tempat ibadah sebelum membuka tempat lain seperti mal, menurut Kalla, agar bangsa dan negara Indonesia memiliki roh keagamaan.

Masyarakat bisa berdoa, untuk kebaikan bangsa dan negara. “Harus ada rohnya bangsa ini. Buat apa kita peringati 1 Juni pancasila kalau kita tidak melaksanakan ketuhanan yang maha esa,” kata Kalla.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan di masjid sangatlah mudah ketimbang mall atau pasar, mulai dari mengenakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak bisa diterapkan dan dikontrol.

“Berbeda dengan di mall atau di pasar mungkin anda tidak bisa jaga jarak dengan betul.

Tidak bisa cuci tangan setiap saat. Kemudian di masjid itu paling lama setengah jam salat Jumat, apalagi kita minta diperpendek,” pungkasnya.

New Normal

Kepada wartawan Kalla mengatakan bahwa kedatangannya untuk melihat kesiapan masjid menghadapi diberlakukannya fase new normal di Jakarta.

Menurut Kalla setelah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, apabila Pembatasan Sosial Berskala Besar tidak diperpanjang maka, tempat ibadah di Jakarta dapat dibuka untuk Salat berjamaah.

“Saya sebagai ketua DMI berkonsultasi dengan pak presiden dan gubernur DKI bahwa apabila DKI besok tidak lagi perpanjang PSBB, maka berarti ada perbaikan signifikan di DKI dan juga daerah-daerah lainnya.

Karena itu tempat tempat umum itu dapat dibuka dengan syarat melaksanakan protokol kesehatan yang ketat,” kata Kalla.

 

Menurut Kalla Protokol Kesehatan yang paling mudah dijalankan adalah di tempat ibadah, misalnya di masjid.

Protokol Kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan mudah diterapkan dibandingkan tempat-tempat lainnya.

 

“Kalau ada jamaah tidak pakai masker, suruh dulu pakai masker baru boleh masuk. Kemudian cuci tangan. Di setiap pintu ada desinfektan atau sabun atau di tempat wudhu mesti pakai sabun.”

“Jadi karena itu yang paling aman dalam situasi ini justru di rumah ibadah,” katanya.

Berbeda menurutnya dengan pasar modern dan tradisional yang sulit mengatur jarak pengunjung.

Lagi pula menurutnya di tempat ibadah orang tidak akan terlalu lama.

“Kemudian di masjid itu paling lama setengah jam salat jumat, apalagi kita minta diperpendek. Itu kenapa Bapak Presiden dan gubernur DKI dengan DMI sepakat untuk mulai Jumat ini masjid buka. Dengan syarat juga masjid masjid membersihkan dengan desinfektan seperti dilakukan ini,” katanya.

 

Sumber : tribunnews.com

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

19 − 19 =