JIC– Kiai Cholil Nafis Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia dalam paparannya mengatakan bahwa kunci damai di tahun politik ini adalah kalau masyarakat dapat membangun ukhuwah holistik.
“Ukhuwah Holistik adalah ukhuwah antarwarga bangsa dengan tidak mengenal sekat-sekat primordial baik karena suku, ras maupun agama atau preferensi politik,” jelas Kiai Cholil, pada acara Silaturahim dan Halaqah Dakwah Dai dan Dewan Kemakmuran Masjid, di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (16/9/2023).
“Dengan ukhuwah holistik maka sungguh pun ada perhelatan politik, persatuan dan kesatuan dapat terjaga, karena masyarakat sudah memahami bahwa persaudaraan adalah di atas segala-galanya,” kata Kiai Cholil menambahkan.
Kiai Cholil menyatakan terkait preferensi politik, orang dapat memilih berdasar selera masing-masing, mungkin karena kesamaan suku, agama, ras atau hal-hal lain karena adanya pertemuan emosi, tetapi yang terpenting adalah bagaimana satu sama lain tetap saling menghargai dan menghormati.
Karena itu, Kiai Cholil mengingatkan hasrat politik jangan sampai melupakan seseorang pada ranah-ranah publik yang menjadi simbol pemersatu. Artinya ada tempat tertentu yang tidak boleh digunakan untuk kampanye atau untuk mendukung salah satu calon atau pasangan calon, contohnya masjid dan tempat ibadah lainnya.
Acara Silaturahim dan Halaqah Dakwah Dai dan Dewan Kemakmuran Masjid mengambil tema Urgensi Peran Dai dan DKM Masjid dalam Membangun Ukhuwah di Tahun Politik ini diikuti lebih dari 100 dai-daiyah dan pengurus masjid se Jakarta Utara.
Bertempat di Kantor Wali Kota Jakarta Utara dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara ini juga mengundang beberapa narasumber diantaranya, KH Ahmad Zubaidi, MA Ketua Komisi Dakwah MUI, dan Irjen Pol (Purn) Ir Hamli, MSi, Pengurus Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme MUI Pusat). Ir Juaini, MM.
