HELAT PERKEMAHAN ROHIS NASIONAL, KEMENAG SIAPKAN GENERASI EMAS

0
80
Perkemahan Rohis SMA/SMK Se-Indonesia peserta melakukan kegiatan Outbound pada perkemahan Rohis SMA dan SMK se-Indonesia 2014 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (13/11). kegiatan yang melibatkan sekitar 2500 siswa SMA/SMK perwakilan se-Indonesia ini sebagai ajang silaturahmi melalui peberian materi-materi tentang keislaman . Republika/Rakhmawaty La'lang

Perkemahan Rohis SMA/SMK Se-Indonesia peserta melakukan kegiatan Outbound pada perkemahan Rohis SMA dan SMK se-Indonesia 2014 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (13/11). kegiatan yang melibatkan sekitar 2500 siswa SMA/SMK perwakilan se-Indonesia ini sebagai ajang silaturahmi melalui peberian materi-materi tentang keislaman . Republika/Rakhmawaty La'lang

JIC – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) kembali menggelar kegiatan Perkemahan Rohis (Rohani Islam) Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, pada 2-6 Mei mendatang. Kegiatan ini rencananya akan diikuti sekitar 1.800 siswa SMA dan SMK dari seluruh Indonesia.

Perkemahan Rohis Nasional ini merupakan gelaran yang kedua setelah yang pertama diselenggarakan pada 11-15 November 2014 lalu.

“Berbeda dengan sebelumnya, jumlah peserta yang terlibat tahun ini lebih banyak dan berasal dari 33 provinsi di Indonesia,” ujar Direktur Jendral Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Kamaruddin Amin, dalam konferensi pers Perkemahan Rohis Nasional di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (28/4).

Bertemakan ‘Membangun Generasi Muda yang Ramah dan Bermartabat’, Kamaruddin berharap Rohis dapat memberikan warna yang berbeda di tengah belantika dunia remaja. Rohis, Kamaruddin menegaskan, merupakan salah satu penangkal terhadap berbagai peristiwa negatif yang menimpa remaja seperti pergaulan bebas dan pemakaian obat-obatan terlarang.

Keberadaan Rohis di sekolah sebagai forum belajar nilai-niai agama harus terus mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak. Apalagi, anggota Rohis adalah generasi bangsa yang sedang menjalani usia emas pada tahapan kehidupan mereka.

“Peserta Rohis tahun ini adalah calon pemimpin  bangsa pada Indonesia Emas 2045,” kata Kamaruddin.

Kamaruddin Amin juga menilai ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) di SMA ataupun SMK dapat membentengi siswa dari paham radikal dan ekstrem. Rohis merupakan lembaga atau perkumpulan para siswa di sekolah untuk memperkuat dan memperdalam agama Islam.

Kamaruddin mengungkapkan siswa SMA atau SMK berada pada usia yang sangat rentan terhadap berbagai pengaruh. “Apalagi saat ini mereka begitu mudah mencari sumber-sumber pengetahuan agama melalui internet,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Kamis (28/4).

Kamaruddin memandang perlu adanya pendampingan informasi keagamaan untuk para siswa disekolah melalui Rohis. Melalui Rohis pula, para siswa dapat mengembangkan karakter mereka.

Kamaruddin menjelaskan setidaknya, hampir 60 juta anak yang menempuh pendidikan di sekolah dan merupakan generasi muda yang memiliki nilai sangat strategis. Apabila moralitas mereka rusak karena paham-paham ekstrem maka generasi Indonesia akan terancam.

Demi menghindari ancaman radikal dan ekstrem, kata Kamaruddin, Rohis juga perlu direvitalisasi tentang pemahaman Islam yang benar. Jangan sampai Rohis dianggap menjadi bagian dari penyebaran paham-paham radikal, bahkan terorisme.

Menurut Kamaruddin, kesan Rohis sebagai organisas tertutup dan ekslusif harus dihilangkan. Bukan saja untuk mengantisipasi masuknya berbagai pemikiran-pemikiran radikal yang biasanya cenderung tertutup dan mengisolasi diri dari masyarakat, namun juga untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para siswa untuk belajar agama.

“Rohis agar menjadi organisasi terbuka agar semakin banyak siswa yang ikut. Belajar agama ‘kan tidak perlu ditutup-tutupi,” kata Amin saat jumpa pers Perkemahan Rohis Nasional II 2016 di kantornya area Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (28/4).

Menurut Kamaruddin, kesan Rohis sebagai organisas tertutup harus dihilangkan. Dengan begitu, tidak akan ada kecurigaan dari lingkungan sekitar. Selain itu, kata dia, keterbukaan organisasi rohis akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para siswa untuk belajar agama.

“Kalau bersifat terbuka maka para guru bisa lebih mudah melakukan pendampingan, dengan tetap memberikan ruang kepada mereka untuk melakukan aktualisasi diri,” kata dia.

Siswa SMA/SMK, kata dia, berada di usia yang sangat rentan terhadap berbagai pengaruh, terutama sumber-sumber pengetahuan agama melalui internet. Untuk itu, lanjut dia, peran rohis di sekolah sangat penting untuk menangkal terbawanya siswa memperoleh sumber pengetahuan agama yang tidak kredibel yang mengajak mereka menjadi radikal, liberal dan hal negatif lainnya.

Rohis  merupakan perkumpulan para siswa di sekolah untuk memperkuat dan memperdalam agama Islam. Rohis menjadi organisasi ekstrakurikuler sekolah yang menjadi bagian dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Selain sebagai forum pertemuan, Rohis menjadi wahana pengajaran dakwah, dan berbagi pengetahuan Islam.

Sumber : Antara, republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here