QLP – Qolbu Linguistic Programming

0
492

Jika orang masing asing bahkan belum mengenal dengan QLP daripada NLP, wajar saja. QLP yang merupakan kepanjangan dari Qolbu Linguistic Programming memang konsep baru dalam dunia pemograman berbasis bahasa untuk komunikasi. QLP diperkenalkan pertama kalinya oleh KH. Wahfiudin Sakam, Kepala Bidang Pengkajian dan Diklat Jakarta Islamic Centre (JIC), seorang muballigh dan trainer spesialis qolbu, pada akhir tahun 2010. Bandingkan dengan NLP yang sudah diperkenalkan sejak awal tahun 70-an dan sampai sekarang masih terus berlanjut dengan banyak perkembangan.

Bagi mereka yang sering mengikuti pelatihan-pelatihan terapi dengan pendekatan bahasa, istilah NLP sudah tidak asing lagi. Di Kamus Wikipedia, dijelaskan bahwa NLP merupakan model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. Memang pada mulanya, NLP dikembangkan sebagai salah satu perangkat psychotherapeutic. Namun kemudian dikembangkan dan diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif.

Walau demikian, keberadaan NLP bukan tanpa kritik, ia masih dianggap sebagai pseudo ilmiah: belum bisa dibuktikan secara ilmiah, meskipun manfaatnya dapat dirasakan.Kritik yang lain juga muncul dari banyak pakar, terutama dari kalangan muslim, yang mempersoalkan neuro sebagai tempat berpikir. manusia tidak berpikir dengan syarafnya tapi dengan qolbunya. Dari kritikan ini, kemudian muncul lah pendekatan baru yang diistilahkan dengan QLP.

Jika orang masing asing bahkan belum mengenal dengan QLP daripada NLP, wajar saja. QLP yang merupakan kepanjangan dari Qolbu Linguistic Programming memang konsep baru dalam dunia pemograman berbasis bahasa untuk komunikasi. QLP diperkenalkan pertama kalinya oleh KH. Wahfiudin Sakam, Kepala Bidang Pengkajian dan Diklat Jakarta Islamic Centre (JIC), seorang muballigh dan trainer spesialis qolbu, pada akhir tahun 2010. Bandingkan dengan NLP yang sudah diperkenalkan sejak awal tahun 70-an dan sampai sekarang masih terus berlanjut dengan banyak perkembangan.

Sebenarnya jika dikaji lebih mendalam, QLP jauh lebih dulu ada daripada NLP. Menurut KH. Wahfiudin Sakam, QLP sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu melalui praktik-praktik dzikir untuk pembersihan qolbu yang juga berfungsi untuk pemograman berbasis bahasa. Namun ketika itu dan sampai saat ini tidak disebut dengan QLP karena belum dirumuskan ulang untuk pemograman berbasis bahasa dengan teknik-teknik seperti NLP.

Walau sama-sama menyandang linguistic Programming (LP), perbedaan “N” dan “Q” yang melekat dibelakang LP menjadi pembeda yang paling mendasar sehingga QLP tidak dapat disamakan dengan NLP. Walau ada di beberapa hal, keduanya memiliki persamaan, misalnya dalam teknik-teknik yang digunakan.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang QLP, maka terlebih dahulu mengetahui pengertian dari NLP. Secara sematik, NLP merupakan singkatan dari tiga kata, yaitu: Neuro, Linguistic, Programming. Neuro : Mengacu ke sistem syaraf, corong penghubung lima indra (melihat, mendengar, mengecap, merasa dan mencium); Berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran); Linguistic : Kemampuan alami berkomunikasi secara verbal dan non verbal. Verbal mengacu pada pilihan-pilihan kata dan frase, mencerminkan dunia mentalitas. Non verbal berkaitan dengan “bahasa sunyi” seperti postur, gerak-gerik dan tingkah laku. “Bahasa sunyi” melahirkan gaya berpikir dan kepercayaan; Programming : Mengacu pada pola berpikir, perasaan, dan tindakan kita. Perilaku dan kebiasaan keseharian ini dapat diganti dengan perilaku dan kebiasan baru yang lebih positif.

Sedangkan QLP merupakan singkatan dari tiga kata, yaitu: Qolbu, Linguistic, Programming. Untuk pengertian Linguistic dan Programming tidak berbeda dengan NLP. Perbedaannya terletak pada Qolbu. Arti Qolbu adalah pusat ruh, sumber kecerdasan yang terhubung melalui syaraf yang terpancar melalui lima indra (melihat, mendengar, mengecap, merasa dan mencium); Berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di qolbu, bukan di syaraf. Lalu apa itu qolbu, dimana letak qolbu? Insya Allah akan dijelaskan panjang lebar pada artikel berikutnya.

Di JIC, QLP sudah pernah diujicobakan pada akhir November 2010. Kini, JIC tengah menyiapkan tenaga-tenaga trainer QLP melalui serangkaian pelatihan TOT yang pada angkatan pertama ini dikhususkan untuk karyawan JIC. Pelatihan TOT QLP Angkatan Pertama JIC ini akan dilaksanakan dari tanggal 20 sampai dengan tanggal 22 Juli 2011. Kemudian, QLP akan digulirkan ke tengah-tengah masyarakat agar dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan menjadi alternatif yang Islami bagi mereka yang membutuhkan terapi pemograman qolbu berbasis bahasa. Bagi lembaga atau siapa pun yang berminat untuk mengadakan QLP di tempatnya, setelah tanggal 22 Juli ini, dapat menghubungi JIC melalui Bidang Pengkajian dan Diklat langsung ke kantor di Jl. Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara atau melalui telepon di 021-4413069, 44835349 via Kiki dan Lia, atau di 081314165949, 021-99550754. ***

Oleh: Rakhmad Zailani Kiki

Koordinator Seksi Pendidikan dan Pengkajian JIC

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 + eight =