RAYAKAN HUT RI KE-72, MUI SAMPAIKAN TAUSIYAH KEBANGSAAN DAN GELAR KHATAMAN ALQURAN

0
186

JIC, JAKARTA — Beragam cara dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72. Seperti yang dilakukan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat baru-baru ini. Lembaga tersebut menyampaikan tausiyah kebangsaan dan khataman Alquran pada Rabu (16/08/2017).

Penyampaian tausyiah ini dilakukan oleh Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama, KH Yusnar Yusuf dan didampingi oleh Wasekjen MUI, Amirsyah Tambunan dan Wasekjen MUI Misbahul Ulum, serta Sekjen Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam.

Dalam tausiyahnya, Yusnar Yusuf mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, baik agama suku, ras, maupun budaya dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Ia pun mengingatkan agar umat selalu hidup berdampingan dan menjaga kerukunan antar sesama.

“MUI berpandangan bahwa seluruh umat beragama sebagai sesama warga bangsa terikat dengan komitmen keumatan dan kebangsaan sehingga harus hidup berdampingan dengan prinsip kesepakatan untuk menjaga kerukunan, toleransi dan keharmonisan hidup berdampingan secara damai,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wasekjen Amirsyah Tambunan mengungkapkan, di usianya yang ke-72 Indonesia harus meraih kemerdekaan lahir dan batin. Menurutnya, saat ini Indonesia belum merdeka sepenuhnya sehingga MUI mendorong pemerintah untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Inilah tugas yang harus didorong agar semua elemen bangsa mampu menikmati kemerdekaan seluruhnya, yaitu kemerdekaan lahir batin,” katanya.

Sementara itu, Sekjen Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam mengatakan, MUI selama ini berkomitmen untuk menjaga keadilan sosial. Jika pun sekarang masih ada kesenjangan antara kaya miskin dan keadilan belum tegak, menurutnya, hal itu merupakan bagian dari proses menuju kemerdekaan hakiki yang harus terus diwujudkan.

“MUI yang konsen dalam hal kegaamaan terus berkontribusi dalam masalah-masalah keagaman untuk kebaikan masyarakat. Termasuk terakhir MUI mengeluarkan pedoman bermuamalah melalui media sosial,” katanya.

Melalui pedoman medosisiyah tersebut, MUI mengingatkan agar umat tidak menyebarkan berita hoax di media sosial dan tidak menerima informasi secara mentah-mentah. Apalagi, menurut Niam, saat ini tidak hanya masyarakat yang menjadi korban hoax tapi juga MUI sendiri.

Pada malam harinya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar khataman Alquran di Gedung MUI, Jakarta Pusat. Khataman Alquran ini diikuti sekitar 20 orang yang terdiri pengurus dan karyawan MUI, baik perempuan maupun laki-laki.

Salah satu staf MUI, Akbar Kurniawan, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mensyukuri hari kemerdekaan Indonesia. Menurut dia, masing-masing karyawan MUI tersebut dianjurkan membaca Alquran minimal satu juz.

“Ini diikuti oleh kita-kita karyawan saja untuk menyambut hari kemerdekaan, masing-masing satu juz,” ujar Akbar di Gedung MUI, Jalan Proklamasi nomor 51, Jakarta Pusat, Rabu (16/8).

Kemerdekaan Indonesia diraih juga atas usaha dan doa dari umat Islam, sehingga masyarakat pun diajak untuk mengkhatamkan Alquran. Dengan harapan, Indonesia menjadi negara yang maju dan dapat semakin mensejahterakan rakyatnya.

Acara bertahajuk “Malam Muhasabah HUT Kemerdekaan RI ke-72 Bersama Khatmil Quran Jama’i” tersebut difasilitasi oleh Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman MUI (LPBKI- MUI).

Wakil Sekretaris LPBKI, Syamsuwardi mengatakan dengan mengkhatamkan Alquran diharapkan juga dapat memberikan kekuatan pada MUI untuk menjaga ketentraman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Agar MUI diberi kekuatan untuk turut menjaga ketentraman bangsa,” katanya.

Sumber ; gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

thirteen − 5 =