RAMADHAN MOMENTUM PERBAIKI KUALITAS KESEHATAN

0
286

direktur-halimun-medical-center-dr-briliantono-m-soenarwo-_160607140231-283

JIC – Istilah yang mengatakan berpuasalah maka kamu akan sehat benar-benar diyakini oleh Direktur Halimun Medical Center, Dr. Briliantono M. Soenarwo. Sebagai ahli medis pria yang akrab disapa dr. Tony ini menilai ibadah puasa ramadhan merupakan momentum yang paling tepat bagi manusia untuk memperbaiki pola kesehatannya.

Karena sebagian besar sumber penyakit berasal dari asupan makanan dan pola hidup tidak sehat. Karenanya karunia Ramadhan yang diberikan Allah kepada manusia khususnya umat Islam bukan hanya menjadi keutamaan ibadah dengan nilai pahala yang berkali lipat. Namun juga waktu yang tepat mengatur kembali kesehatan tubuh.

Dokter spesialis bedah tulang ini mengatakan, keluhan masyarakat awam di saat siang berpuasa tidak lepas haus lapar dan ngantuk. Hal ini bisa jadi dikarenakan strategi membagi waktu yang masih kurang tepat selama ramadhan. Ia berbagi pengalaman ketika harus mensiasati mengatur waktu makan dan istirahat.

“Pengalaman saya sewaktu sekolah menengah atas, kuliah hingga bekerja salah satunya memiliki kebiasaan habis sahur tidak pernah tidur,” kata dia. Dan ternyata memang ada sunnah rasul yang mengatakan kalau setelah shubuh itu dianjurkan jangan tidur itu memang benar. Sebab pada saat itu tubuh kita baru mendapatkan asupan makanan.

Dan saat itu tubuh bekerja mengolah asupan makanan menjadi energi. Di jam-jam subuh dan pagi itu, energi masih kuat sehingga bisa digunakan untuk aktivitas penuh. Saat menjadi awal menjadi dokter bahkan ia memilih untuk bekerja dengan energi yang penuh pada pagi hari. Terlebih saat ini sebagai dokter bedah tulang menurutnya memerlukan banyak tenaga fisik untuk bekerja.

“Sehingga seringkali saya memilih operasi pasien pasien itu setelah shubuh,” ujar dia. Menurutnya, banyak orang awam yang kurang taktis dalam hal menghitung ini. Sehingga ia seringkali selesai sekitar pukul 7.30 hingga 8.30 pagi.

Setelah waktu tersebut baru kemudian ia mulai masuk klinik. Sehingga jam 12 atau jam 13 siang pekerjaan yang cukup berat menggunakan fisik dan pikiran itu sudah selesai. Jadi kalau berhitung, mulai sahur jam 4 pagi dan makanan itu masuk untuk dicerna hingga 10 sampe 12 jam.

Maka sekitar jam 14 atau jam dua siang dimana makanan sahur kita sudah selesai dicerna dan kita mulai kekurangan energi atau hipoglikemia. Dari saat pukul 14.00 WIb tersebut, kemampuan berpikir secara cerdas sudah mulai berkurang. “Di saat itu saya menyudahi pekerjaan,” kata dia.

Dari sejak pukul 14.00 WIB atau jam dua siang, ia lebih mengatur pekerjaan lain yang tidak menggunakan banyak pikiran dan tenaga yang menguras. Tidak lupa perlu istrahat siang atau sore 15 menit. Biasanya ia lakukan antara sebelum ashar  atau setelah ashar. Setelah itu akan dirasakan segar kembali hingga jelang berbuka.

Kemudian setelah saat berbuka puasa juga selalu diawali dengan sunnah rasul, dengan buah kurma. Kenapa buah kurma karena buah ini mengandung sumber energi yang instan gampang dicerna dan langsung di pakai tubuh memutar kembali metabolisme.

Setelah shalat Magrib baru kemudian makan secukupnya, untuk menuju ke shalat isya dan tarawih. Setelah tarawih dan aktivitas ibadah lain segera dipersiapkan untuk istirahat. Menurutnya ini bertujuan agar energi kita cukup untuk bangun sahur dan berpuasa di esok hari. Kalau standarnya manusia beristirahat enam sampai tujuh jam, maka setelah tarawih diusahakan langsung istirahat.

Ini yang orang orang sering keliru karena biasanya masih begadang sampai tengah malam. Akhirnya pagi-paginya ngantuk. Sudah sahurnya tidak sempurna, bekerjanya tidak sempurna karena ngantuk dan badan lemas di kantor.

“Pola ini sudah saya jalankan sejak menjadi dokter muda hingga kini menjadi dokter bedah,” kata dia. Saya biasanya mengambil istirahat siang 15 menit bisa tidur antara sebelum ashar  atau setelah ashar itu paling nikmat tidur sebentar. Setelah itu segar lagi.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × 4 =