JIC– Sebuah sejarah dan kabar menggembirakan datang dari Nahdliyin di Jepang dengan diresmikannya pesantren pertama NU di Jepang pada, Jumat (5/5/2024). Pesantren tersebut berlokasi di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang. Peresmian dilakukan setelah melalui perjuangan pembebasan lahan, renovasi lahan dan bangunan.
Ketua PCINU Jepang, Achmad Gazali mengatakan bahwa didirikannya pesantren tersebut bertujuan untuk memperluas nilai pendidikan dan dakwah Islam di Jepang yang merupakan negara minoritas Muslim.
Gazali menjelaskan bahwa proses pembelian dan pembebasan lahan telah dimulai sejak awal tahun 2023.
“Lahan pesantren awalnya merupakan rumah dan lahan warga setempat yang telah dijual. Kerja bakti pembangunan pesantren dilakukan secara gotong royong melibatkan warga Indonesia di Jepang. PCINU Jepang sempat memberikan imbauan, pada bulan Agustus 2023 kepada seluruh warga Nahdliyin di Jepang khususnya pada hari Sabtu dan Minggu untuk bergabung dalam kegiatan kerja bakti pembangunan pesantren,” tuturnya kepada NU Online, Sabtu (4/5/2024).
Menyesuaikan arsitektur Jepang
Secara desain bangunan, pesantren pertama NU Jepang juga menyesuaikan arsitektur tradisional Jepang. “Struktur bangunan dan pemandangan di lingkungan pesantren kita, mempertahankan budaya Jepang, agar mudah diterima keberadaannya oleh masyarakat lokal,” papar Gazali.
Sejumlah kegiatan telah mulai dilakukan di lokasi pesantren antara lain Konferensi Cabang Istimewa (Konfercabis) PCINU Jepang pada bulan September 2023 dan Lomba Cerdas untuk anak pada Maret 2024.
Peresmian Pesantren NU ini dirangkaikan dengan kegiatan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) dan Pendidikan Menengah Kader Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang diadakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.
Menurut Achmad Gazali, alasan peresmian pesantren yang dibarengkan dengan kegiatan pengkaderan adalah agar para peserta pendidikan merasakan spirit adanya pesantren, sehingga pesantren NU ini ke depan memiliki ruh kegiatan dari kegiatan pengkaderan.
Kegiatan PD-PKPNU dan PMKNU tersebut mendatangkan sejumlah kiai dari Indonesia untuk memberikan setidaknya 20 materi tentang Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah.
Sekitar 60 orang Nahdliyyin, perwakilan dari berbagai wilayah di Jepang, datang ke pesantren untuk mengikuti kegiatan pengkaderan tersebut. Ketua PBNU KH Masyhuri Malik dalam sambutannya di Pesantren NU Koga menyampaikan bahwa para jamaah harus dapat menjaga Islam khususnya NU.
“NU tidak butuh kita, kitalah yang butuh NU. Tentunya menjadi harapan kita semua nanti di akhirat kelak bahwa kita bisa berkumpul dengan orang orang shalih, seperti Kiai Hasyim Asy’ari, pendiri NU,” tuturnya.