Arifin Ilham Tetap Akan Gunakan Nama Masjid Muammar Qadhafi

0
132

Pimpinan Yayasan Qadhafi Islamic Center, Ustad Muhammad Arifin Ilham menyatakan tidak akan mengganti nama Masjid Muamar Qaddafy meski pemimpin Libya itu lagi digugat bangsanya. Dia menandaskan, nama tersebut akan tetap dipakai sesuai dengan nama pemilik yayasan yang mendanai pembangunan masjid megah tersebut.

Hidayatullah.com–Pimpinan Yayasan Qadhafi Islamic Center, Ustad Muhammad Arifin Ilham menyatakan tidak akan mengganti nama Masjid Muamar Qaddafy meski pemimpin Libya itu lagi digugat bangsanya.

Dia menandaskan, nama tersebut akan tetap dipakai sesuai dengan nama pemilik yayasan yang mendanai pembangunan masjid megah tersebut.

“Kita tidak mengganti nama masjid. Nama masjid ini tetap bernama Muamar Qaddafy,” katanya usai zikir akbar di Masjid Muammar Qadhafi, Bogor, Minggu.

Arifin juga menyatakan krisis Libya tidak mempengaruhi ibadah umat muslim di Masjid Muamar Qaddafy yang terletak di Perumahan Bukit Az Zikra Sentul, Desa Cipambuan, Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia mengatakan, justru saat ini umat muslim yang datang beribadah menjadi lebih banyak.

“Pengaruhnya justru makin berkah masjidnya. Makin banyak yang cinta karena mereka tahu mana yang berbuat zolim dan yang dizolimi,” kata Ustad.

Ustad Arifin menyebutkan, krisis yang terjadi di Libya pun tidak memutuskan kerjasama antara pihaknya dan pihak yayasan yang mendanai pembangunan masjid tersebut.

“Justru yang kita kagum, dalam kondisi sulit saat ini mereka (Libya) masih mengirimkan dana untuk satu tahun ke depan,” katanya.

Ustad mengungkapkan, pembangunan masjid tersebut didanai yayasan Libya bernama Muamar sehingga nama masjid disesuaikan sebagai bentuk penghormatan.

Masjid Muammar Qadhafy dibangun pada 2007 dan diresmikan penggunaannya pada 2009 dan sepenuhnya didanai The World Islamic Call Society sebuah yayasan milik pemerintah Libya pimpinan Muamar Qadhafi.

Seperti diketahui, gejolak yang terjadi di Libya telah menimbulkan pro kontra di kalangan aktivis dakwah di Indonesia. Tak urung juga berimbas pada atribut yang bersinggungan dengan Presiden Qadhafy, termasuk menyangkut keberadaan Masjid  Muamar Qaddafy yang dikelola oleh Majelis Azzikra.

Sebelumnya, Arifin Ilham menyatakan kepada hidayatullah.com bahwa persoalan nama jangan menjadikan orang enggan shalat dan  menolak menghadiri pengajian di masjid tersebut. Padahal keberlangsungan dakwah itu lebih utama dibanding persoalan nama.*

Sumber : ant/hdc
Rep: CR-3
Red: Cholis Akbar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here