Sedikitnya ada delapan sifat mulia yang dianugrahkan Allah swt. kepada lebah, yaitu: Pertama, lebah adalah makhluk yang ulet; kedua, lebah mengerjakan tugas-tugasnya dengan istiqamah; ketiga, lebah hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik pula; keempat, lebah tidak pernah merusak setiap dahan yang dihinggapinya; kelima, lebah tidak pernah saling menyengat; keenam, lebah tidak mempergunakan sengatnya untuk menyakiti, tetapi hanya sekedar membela diri; ketujuh, lebah selalu bekerjasama tanpa merasa hebat sendiri; dan kedelapan, lebah selalu menghasilkan madu tanpa henti atau ikhlas.
Selain kurma dan yang lainnya, madu menjadi minuman tambahan favorit selama bulan Ramadhan. Di Jakarta saja, pada bulan Ramadhan ini, omset penjualan madu pun meningkat dibandingkan bulan-bulan lainnya. Ini dikarenakan banyak orang yang sudah tahu mengenai kandungan madu yang mengandung aneka zat gizi seperti karbohidrat, protein, asam amino, vitamin, mineral, dekstrin, pigmen tumbuhan dan komponen aromatik yang sangat dibutuhkan tubuh, apalagi selama shaum. Bahkan, dari hasil penelitian ahli gizi dan pangan, madu mengandung karbohidrat yang paling tinggi di antara produk ternak lainnya, seperti susu, telur , daging, keju dan mentega sekitar (82,3% lebih tinggi). Setiap 100 gram madu murni bernilai 294 kalori atau perbandingan 1000 gram madu murni setara dengan 50 butir telur ayam atau 5,675 liter susu atau 1680 gram daging. Dari hasil penelitian terbaru ternyata zat-zat atau senyawa yang ada didalam madu sangat komplek yaitu mencapai 181 jenis . Salah satu keunikan madu adalah karena madu mengandung zat antibiotik. Hasil penelitian Peter C Molan, peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, Selandia Baru juga membuktikan bahwa madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai kuman patogen penyebab penyakit.
Manfaat lainnya, madu dapat melembabkan dan melembutkan bibir. Saat menjalani shaum agar terhindar dari bibir kering dan pecah-pecah, madu dioleskan di atas bibir sebelum tidur. Ketika sahur, madu diminum sebanyak tiga sendok makan untuk membantu menjaga stamina tubuh saat shaum.
Membicangkan madu, tentu tidak terlepas dari makhluk kecil yang memiliki sengat ini: Lebah. Makhluk inilah yang mengeluarkan madu. Selain madu yang memiliki banyak manfaat dan khasiat, lebah juga salah satu di antara makhluk Allah SWT yang memiliki sifat-sifat mulia. Dikarenakan sifat-sifatnya yang mulia itu, Allah SWT mengabadikannya sebagai salah satu nama surat dari Al-Qur`an. Apa saja sifat-sifat itu?
Sedikitnya ada delapan sifat mulia yang dianugrahkan Allah swt. kepada lebah, yaitu: Pertama, lebah adalah makhluk yang ulet; kedua, lebah mengerjakan tugas-tugasnya dengan istiqamah; ketiga, lebah hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik pula; keempat, lebah tidak pernah merusak setiap dahan yang dihinggapinya; kelima, lebah tidak pernah saling menyengat; keenam, lebah tidak mempergunakan sengatnya untuk menyakiti, tetapi hanya sekedar membela diri; ketujuh, lebah selalu bekerjasama tanpa merasa hebat sendiri; dan kedelapan, lebah selalu menghasilkan madu tanpa henti atau ikhlas.
Kedelapan sifat mulai lebah ini bersumber dari surat An-Nahl ayat 68-69 dimana Allah SWT berfirman,” Allah wahyukan kepada lebah: Buatlah sarang- sarang dibukit. Dipohon-pohon kayu dan di tempat tempat yang di bikin manusia ,” kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuh lah jalan tuhan mu yang telah di mudahkan bagimu!.Dari perut lebah itu,keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya , di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran tuhanmu bagi orang-orang yang memikirkannya.
Kedelapan sifat mulia itu terlihat dari kehidupan lebah mengisi hari-harinya. Lebah hanya memakan yang baik–baik saja, setiap hari dia terbang dengan gigihnya mengepakkan sayapnya, menghampiri setiap bunga dan menghisapnya, jika dia yakin bunga itu segar dan baik kualitasnya. Lebah menghisap saripati bunga hanya untuk sekedar hari itu saja, tidak muncul pikiran malas dalam benaknya untuk menghisap sekaligus agar besok hari tidak bekerja lagi. Juga tidak ada juga sifat serakah untuk menguasai bunga itu seorang diri. Seekor lebah jika dia menemukan setangkai bunga dia akan mengajak temannya yang lain pada keesokan harinya,
Saat lebah betina ingin membangun sarang dan menemukan tempat yang sesuai, dia membersihkan tempat itu. Tetapi, untuk membangun sarang, lebah ini harus menemukan sumber lumpur lebih dulu. Jika tidak dapat menemukan lumpur, lebah mencari tanah yang bertekstur halus dan mengubahnya menjadi adonan lembut dengan cara mencampurkan tanah itu dengan air liurnya. Tugas membangun sarang adalah tugas lebah pekerja. Lebah ini memulai pembangunan sarangnya dengan meraup sepotong lumpur dari tanah dengan rahangnya. Lebah membawa lumpur di antara kaki-kakinya dan mencetaknya menjadi bentuk pelet (butiran). Lebah menambahkan lumpur lagi ke pelet. Kemudian, sambil membawa pelet dengan rahangnya, lebah betina kembali ke sarangnya. Setibanya di tempat yang telah dipilihnya untuk membangun sarang dengan lumpur itu, dia tidak segera memulai pekerjaan dengan acak-acakan dan serampangan. Para lebah pekerja selalu bekerja menurut rencana yang jelas saat membangun sarangnya yang mirip terowongan. Sejalan dengan rencana ini, lebah pekerja menggunakan muatan lumpur yang pertama untuk membangun sekat belakang dari ruang atau sel pertama yang akan menjadi ujung buntu terowongan. Kemudian, lebah akan menyusun lumpur dalam bentuk bulan sabit pada jarak tertentu dari sekat tadi. Ini menandai tempat bagi sekat berikut yang akan dibangunnya setelah lebah menempatkan telurnya di lubang sel yang pertama.
Selain mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya, dari perut lebah juga keluar madu. Namun, madu bukanlah kotoran lebah meskipun dalam prosesnya melalui perut lebah. Madu ditempatkan di tempat khusus dalam perut lebah yang disebut perut madu (honey stomach, honey sac atau crop) yang terpisah dari perut besar lebah (large intestine atau stomach). Honey sac yang berada di perut lebah sebenarnya lebih merupakan tempat penyimpanan khusus untuk madu selama perjalanan lebah pekerja dari tempat pengambilan nectar sampai ke sarangnya. Di dalam perut madu tersebutlah proses penguraian gula komplek (disakarida) diubah menjadi gula sederhana atau monosakarida. Selanjutnya nectar mengalami proses fisika dan kimia sekaligus selama perjalanannya di perut lebah dan dilanjutkan di sarang lebah.
Dari kekemulian sifat-sifat lebah ini, tentu kita yang sedang shaum dapat meneladaninya. Jadikan diri kita untuk selalu menerima yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik-baik pula serta bermanfaat bagi orang lain, be like a bee!
Akhirulkalam, dari kemulian sifat-sifat lebah ini, salah satu kegiatan Jakarta Islamic Centre (JIC) pada bulan Ramadhan ini adalah Sanlat `Itikaf Yatim Dhuafa (Siyadhu) ke-3 yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu s/d Ahad, 4s/d 5 Agustus 2012 ini mengangkat tema Be Like A Bee! agar peserta yang merupakan anak-anak yatim dan dhuafa dapat meneladani delapan sifat mulia dari lebah tersebut. Selain itu, dalam ragka memperingati Nuzulul Qur`an, JIC juga akan mengadakan santunan untuk anak yatim dan dhuafa serta peringatan Nuzul Qur`an yang insya Allah akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta pada hari Senin, 6 Agustus 2012. JIC juga mengadakan kegiatan Pemilihan Dai Cilik (Pidacil) on Radio JIC dengan tema Menjadi Bintang Peradaban. Kegiatan audisi untuk memilih peserta berlangsung dari tanggal 1 s/d 3 Agustus. Sedangkan grand finalnya akan diadakan pada hari Sabtu, 4 Agustus 2012. Bagi yang berminat, masih ada waktu untuk mengikuti kegiatan ini dengan langsung menghubungi nomor HP 085693821958. ***
Oleh: Rakhmad Zailani Kiki