BEGINILAH CARA NABI MERAIH REZEKI BERDAGANG

0
327

JIC – Berdagang adalah pekerjaan yang diperbolehkan dalam Islam bahkan Rasulullah dan para Sahabat pun dulu juga banyak yang berdagang. Tetapi, sekarang ini masih ada pedagang yang berlaku curang, tidak jujur demi mendapatkan untung yang banyak. Padahal, dengan berlaku jujur dan tidak curang, disitulah sumber berkah bagi pedagang tersebut.

Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan berkata, Pengelabuan atau akal-akalan pada sesuatu yang telah Allah haramkan menyebabkan murka dan laknat Allah. Orang yang melakukan akal-akalan itu berdosa disebabkan karena melakukan tipu daya terhadap Allah Ta’ala. Orang seperti ini telah menyerupai orang-orang Yahudi yang terkena murka Allah. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka. Telah banyak bentuk akal-akalan di zaman ini, lebih-lebih dalam masalah jual beli. Itu bisa terjadi karena lemahnya iman dan kurangnya rasa takut pada Allah, juga karena meremehkan hukum syari’at. Ini pun disebabkan karena sudah terfitnah dengan dunia. (Minhatul ‘Allam, 6: 17).

Rasulullah juga melarang kita utuk berbuat curang dalam berdagang.

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا، وَالْمَكْرُ وَالْخِدَاعُ فِي النَّارِ

Barangsiapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami. Orang yang berbuat makar dan pengelabuan, tempatnya di neraka (HR. Ibnu Hibban 2: 326. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1058).

Allah juga berfirman dalam surat ash-Shaf : 10-13

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai, (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Sekarang ini banyak kasus penipuan yang sering kita jumpai. Misalnya menaruh barang atau makanan yang terlihat baik di atas dan menyembunyikan yang buruk di bagian bawah. Ini banyak dilakukan dengan sengaja oleh para pedagang. Ini termasuk perbuatan khianat.

Seperti yang kita ketahui Rasulullah sejak kecil sudah ikut Pamannya (Abdul Muthalib) berdagang. Dan pada usia 15 tahun, Rasulullah sudah berdagang sendiri. Dalam berdagang, Rasulullah telah dikenal sebagai pedagang yang jujur, amanah, sopan santun, menghormati pelanggan, tepat janji, dan tidak pernah menjual barang dagangan yang tidak layak jual. Sehingga beliaupun diberi gelar al-Amin, yaitu orang yang dapat dipercaya. Semoga kita selalu dapat meneladani sikap Rasulullah agar terhindar dari kesesatan dan selalu dalam keberkahan.

Sumber : ummi-online.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

20 + three =