BRI BERKOMITMEN BERI TRAINING WIRAUSAHA UNTUK PESANTREN

0
318

JIC, SEMARANG — Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen mendorong pengembangan kewirausahaan di lingkungan pesantren. Hal ini diwujudkan melalui pelatihan- pelatihan dan bimbingan kewirusahaan bagi para santri yang ingin menjadi pengusaha UMKM.

“Kami juga banyak memberikan pelatihan- pelatihan wirausaha ke SMK maupun pesantren-pesantren,” kata Direktur Mikro Bank BRI, Mohammad Irfan usai pembukaan Parade UMKM BRI di lapangan Trilomba Juang, Semarang, Jumat (5/5).

BRI memiliki kelebihan dalam melakukan pembinaan kepada  UMKM maupun para calon wirausahawan. Selain menggunakan pendekatan produk jasa perbankan, upaya pembinaan ini juga dilakukan melalui pendekatan penguatan kapasitas.

Yakni melalui sejumlah training, coaching clinic maupun konsultasi bagi para calon wirausaha. Siapapun masyarakat, termasuk para santri bisa memanfaatkan fasilitas yang disiapkan oleh BRI tersebut  sebagai media untuk menambah wawasan maupun ketrampilan dalam berwirausaha.

Dikatakan Irfan, sejauh ini, tidak ada kesulitan maupun hambatan dalam upaya mengembangkan UMKM, sepanjang yang membina rajin dan yang dibina mau mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan untik menjadi wirausahawan hang baik. Seperti halnya yang dilakukan hari ini dalam Pembukaan Parade UMKM BRI, juga dilakulan penandatanganan nota kesepahaman  (MoU) antara BRI dengan sejumlah lembaga pendidilan kejuruan, termasuk juga dengan pondok pesantren.

MoU ini berupa kesepakatan untuk melakukan training kewirausahaan. Yang belum bisa berusaha, yang belum bisa berdagang dilatih dan diberikan pengetahuan dan pelatihan bagaimana caranya menjadi seorang pengusaha. Kemudian, mereka nanti–setelah lulus sekolah atau pesantren–yang ingin membuka usaha juga diberikan bimbingan. Sehingga, setelah usahanya bisa berjalan, baru kita beri akses permodalan (kredit) guna mengembangkan usaha.

“Kalaupun mereka belum bisa mendapatkan kredit, masih ada sejumlah  produk BRI yang bisa dimanfaatkan dalam rangka mendukung pengembangan kegiatan usahanya tersebut ,” ujarnya. Oleh karena itu, ucap Irfan, melalui  Parade UMKM BRI ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi BRI dalam mendorong pengembangan kewirausahaan maupun UMKM yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Seperti di ketahui BRI–secara nasional–telah menyalurkan kredit kepada UMKM hingga Rp 433 triliun pada 2016. Sekitar 7 persen dari total penyaluran kredit ini ada di Jawa Tengah yang jumlahnya mencapai kisaran Rp 35-an triliun.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta, para wirausahawan, khususnya yang start up, untuk memanfaatkan fasilitas pendukung bagi pengembangan UMKM, yang diberikan oleh BRI dalam kegiatan patade UMKM tersebut. Ada banyak training maupun coaching clinik yang diberikan guna memperkuat performa UMKM. Seperti pelatihan tentang hal paten dan langkah yang harus dilakukan, pelatihan pemasaran secara online serta pelatihan tentang bagaimana packaging yang menarik.

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini juga menegaskan, bagaimana pentingnya pengemasan agar prodik UMKM menjadi lebih menarik. “Urusan packaging ini rupanya juga sangat menentukan,” ucapnya.

Sumber; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three × 1 =