BULAN MULIA, JAUHI PERBUATAN INI TERUTAMA DI SEPANJANG MUHARRAM

0
166

JIC – Baru saja umat Islam merayakan tahun baru Hijriah. Baru saja kita meninggalkan hari asyura, atau tanggal 10 Muharram. Muharram merupakan bulan yang penuh keberkahan bahkan lebih mulia dibandingkan bulan-bulan lainnya yang dianggap mulia seperti Rajab, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah. Bahkan Muharram dijuluki sebagai Syahrullah atau Bulannya Allah.

Hal ini seperti tertuang dalam riwayat Imam Bukhari dari Abu Bakrah RA.

Dalam satu tahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan adalah Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajabnya Mudhar yang berada di antara Jumada dan Sya’ban.

Karena keutamaan itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram. Puasa tersebut bahkan memiliki derajat yang paling utama setelah Ramadan. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan menghindari sejumlah perbuatan. Ini mengingat Muharram adalah bulan yang suci.

MAKSIAT DAN MENUMPAHKAN DARAH

Dikutip dari dream.co.id, perbuatan tersebut yaitu tidak boleh melakukan dosa dalam bulan Muharram. Terutama, berhenti dari segala bentuk kemaksiatan.

Dalam Surat At Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman demikian.

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Ayat ini menegaskan larangan umat Islam untuk menganiaya diri sendiri dengan berbuat kemaksiatan. Larangan ini berlaku untuk di empat bulan utama yang disebut bulan Haram. Selain itu, umat Islam dilarang menumpahkan darah di empat bulan haram. Meski larangan ini berlaku di semua bulan, tetapi lebih ditekankan pada bulan-bulan Haram.

Abdullah Ibnu Abbas RA dalam Risalah fi Ahadits Syahrillah Al Muharram berpendapat demikian.

“Kemudian Allah menjadikannya bulan-bulan haram, membesarkan hal-hal yang diharamkan di dalamnya dan menjadikan perbuatan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amalan soleh dan pahala juga lebih besar.”

Pendapat ini diperkuat pandangan Qatadah RA.

“Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya.”

Umat Islam sudah sepatutnya menghormati bulan Muharram mengingat ini adalah salah satu bulan utama dalam Islam. Sangat dianjurkan untuk mengisi bulan ini dengan amalan-amalan sholeh.

Sumber : dream.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here