

JIC, LATEN — Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi datang memenuhi undangan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Ibnu Abbas di Klaten, Jawa Tengah. Pria yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menilai, silaturahim seperti ini bertujuan untuk memperkokoh ukhuwah antarumat Islam.
“Silaturahim menyatukan umat Islam dengan persaudaraan, di dalamnya ada makna dakwah dan selalu mengisi dengan kebaikan,” kata TGB di PPTQ Ibnu Abbas.
TGB yang merupakan seorang hafiz Alquran menyoroti Alquran surah an-Nur yang dilantunkan salah seorang santriwati sebelum memulai tausiyah. Menurut TGB, surah an-Nur memiliki makna mendalam tentang cahaya Allah SWT yang ada di langit dan di bumi. Salah satu cahaya yang dipancarkan dalam surat tersebut ialah bagaimana pentingnya mencari ilmu. Direktur Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Muhammad Muinudillah Basri menilai Tuan Guru Bajang (TGB) merupakan sosok potensial yang mampu memimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Ustaz Muin mengatakan, TGB memiliki kemampuan dalam memadukan nilai-nilai keislaman, manajemen, dan birokrat dengan sangat luar biasa.
Kehadiran TGB, lanjut dia, seperti oase di tengah minimnya sosok pemimpin yang berkualitas. Ustaz Muin berharap, suatu saat nanti, Indonesia memiliki presiden yang hafidz Alquran dan sosok TGB dianggap tepat mengemban amanah tersebut.
“Mudah-mudahan punya presiden hafidz Alquran, menjadi iman di Istiqlal dan Istana Negara. Semoga Allah SWT takdirkan beliau menjadi calon presiden Indonesia,” kata Ustaz Muin saat menerima TGB di PPTQ Ibnu Abbas, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (12/5).
Pria yang menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta ini juga mengucapkan terima kasih kepada TGB yang telah mau bersilaturahim ke PPTQ dan memberi motivasi bagi para santri. Menurut Ustaz Muin, kedatangan TGB ke PPTQ Ibnu Abbas bukan sebagai seorang gubernur, melainkan sebagai seorang ulama, dan penghapal Alquran.
Dia berharap silaturahim seperti itu terus terjalin dalam memperkuat ukhuwah. Ustaz Muin juga menunjuk TGB sebagai Pembina Mulia PPTQ Ibnu Abbas. Ustaz Muin juga memuji konsep wisata halal yang dilakukan TGB dalam memajukan daerahnya, namun tetap dalam koridor yang sesuai nilai-nilai keagamaan.
“Kami mohon beliau bersedia beliau menjadi pembina mulia untuk ponpes ini,” ungkap Ustaz Muin.
Usta zMuin juga menyoroti kasus penghinaan yang dilakukan Steven terhadap TGB beberapa waktu lalu. Dia mengaku sangat marah atas perlakuan Steven.
“Terus terang kami sangat marah dan memuncak, tapi beliau sangat bijak mendinginkan suasana,” kata Ustaz Muin menambahkan.
Di hadapan ratusan santriwati, TGB mengisahkan tentang keluhan Imam Syafi’i kepada gurunya, Imam Waqi, yang mengaku kerap ilmu yang dipelajarinya sulit diterima. Kemudian, gurunya menganjurkan untuk jauh-jauh dari hal yang tidak baik. Ilmu adalah cahaya Allah SWT tidak akan diberikan kepada yang tidak baik.
Jadi, kata TGB, apabila menyimak surah tersebut, salah satu nur (cahaya) Allah SWT di dunia ialah ilmu. “Kalian sedang mencari cahaya Allah SWT di Ibnu Abbas. Tinggalkan hal-hal tidak baik, yang hanya habiskan umur, tapi tidak menambahkan amal,” ungkap TGB.
TGB juga memuji konsep pengajaran di PPTQ Ibnu Abbas yang menerapkan tiga hal utama, yakni sisi akademik, Alquran, dan akhlak.
Walil Direktur PPTQ Ibnu Abbas Ali Ghufron mengapresiasi kehadiran TGB. Ali berharap kedatangan TGB mampu memotivasi para santri untuk bisa menghapal Alquran. “Kedatangan beliau hadiah luar biasa dari Allah SWT. Semoga bisa menginspirasi karena beliau adalah seorang hafiz Quran dan gubernur. Kemuliaan Allah SWT kepada beliau semoga menular kepada kita semua,” kata Ali.
Sumber ; republika.co.id











