DO’A AYAH UNTUK ANAKNYA SEPERTI DO’A NABI UNTUK UMATNYA

0
4447

JIC – Disebutkan dalam sebuah hadits, “Do’a orang tua untuk anaknya bagaikan do’a Nabi untuk umatnya.” (HR. Ad-Dailami)

Hadits ini mengingatkan dan memberitakan bahwa salah satu do’a yang cepat terkabul adalah do’a ayah dan ibu (orangtua) untuk anaknya, karena do’a ayah dan ibu untuk anaknya bagaikan do’a Nabi untuk umatnya. Telah kita temukan berbagai keterangan dan kisah di dalam Al-Qur’an tentang do’a-do’a Nabi untuk umatnya yang pasti dikabulkan Allah SWT, jika Nabi tersebut mendoakan kebaikan dan keberuntungan untuk umatnya karena keimanan dan keshalehan mereka, maka doa Nabi tersebut pasti dikabulkan Allah SWT. Sebaliknya jika Nabi itu mendoakan azab dan kehancuran umatnya akibat kedurhakaan mereka, maka do’anya juga pasti dikabulkan Allah.

Jika Sang Ayah, Nabi Ibrahim As Berdo’a

Perhatikan do’a Nabi Ibrahim As

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (٤٠)رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (٤١

“Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim: 40-41)

Do’a Nabi Ibrahim As untuk anak-cucu dan umatnya tersebut semuanya dikabulkan Allah. Nabi Ibrahim As Bersama putranya Ismail membangun (membina) Baitullah yang paling mulia di tempat yang paling mulia, di lembah yang tidak ada tanam-tanaman. Beliau berdoa agar penduduknya diberi berkah dan dianugerahi rezeki dari buah-buahan, juga agar negeri tersebut dijadikan sebagai negeri yang suci dan aman bagi penduduknya. Dan Allah SWT mengabulkan doanya. Allah mempermaklumkan hal tersebut di dalam Al-Qur’an,

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?” (QS Al-Ankabut: 67)

Nabi Ibrahim As juga memohon kepada Allah SWT agar Allah mengutus seseorang dari kalangan mereka, yaitu dari jenis mereka, serta memiliki bahasa yang sama dengan mereka, sehingga nikmat agama dan dunia, kebahagiaan dunia dan akhirat benar-benar sempurna.

Dan Allah pun mengabulkan do’a tersebut. Allah mengutus seorang Rasul ke tengah-tengah mereka, yaitu Rasulullah Muhammad SAW, seorang Rasul yang menjadi penutup para Nabi dan Rasul. Dengannya, Dia menyempurnakan agamaNya. Sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada Nabi-nabi diutus kepada penduduk bumi secara keseluruhan dengan berbagai jenis, sifat, dan karakter. Hal tersebut merupakan salah satu keistimewaan beliau di antara para nabi yang lain. Dan ini karena do’a Nabi Ibrahim, dan karena kesempurnaan ajaran yang dibawanya, kemuliaan negerinya, kefasihan bahasanya, kesempurnaan kasih sayangnya kepada umatnya, serta kelembutan dan rahmatnya bagi mereka, keagungan kelahirannya, dan kemuliaan asal usulnya.

Sumber : Buku Jangan Abaikan Do’a Ayah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

15 − 2 =