SUAMI ISTRI SALING MEMBANTU

0
159

Serial Keluarga Sakinah (Edisi Kedua)

Oleh:

Arief Rahman Hakim, S.Sos. M.Ag || Kasubdiv Pendidikan dan Pelatihan PPIJ 

pasangan muslim hubungan suami istri menurut islam dan al quran

RUMAH TANGGA itu ibarat sebuah bahtera di lautan, ia tidak boleh oleng oleh ombak yang menghantam atau badai besar yang mengurangi penglihatan sang kapten kapal. Terkadang ada masalah internal dan eksternal yang bisa mengganggu stabilitas keluarga. Di antara faktor yang menjadi pemersatu dan penguat hubungan suami isteri dalam rumah tangga adalah adanya rasa saling membantu (baca; ta’awun) di antara keduanya.

Ada begitu banyak pekerjaan rumah dan aktifitas keluarga yang bisa digarap bersama oleh suami dan isteri, misalnya terkait dengan pendidikan anak. Mulai terkait biaya pendidikan, lokasinya, siapa yang harus berkomunikasi dengan pihak guru, sekolah atau komite sekolah, termasuk teknis antar dan jemput anak jika bukan sekolah di pesantren yang harus berasrama dan biasanya agak jauh dari tempat tinggal. Jika sang ayah bekerja di kantor atau berdagang di tempat dagang yang relatif masih terjangkau secara jarak maka ia mungkin masih bisa mengantar anak sekalian berangkat kerja atau berdagang. Bahkan ada seorang ayah yang kantornya jauh namun ia masih sempat setiap hari mengantar anaknya bersekolah.

Allah swt berfirman dalam sebuah sambungan ayat,

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [al-Maidah (5) : 2]

Wasiat Allah swt ini hendaknya menjadi stimulus para ayah, ibu dan anak-anak untuk semangat bekerjasama menjadi teamwork yang solid tidak hanya menyangkut pekerjaan rumah namun termasuk aspek ibadah, dakwah dan tanggung jawab sosial serta solidaritas umat Islam.

Sebuah kisah populer ketika seorang sahabat ingin menemui sahabat Umar Bin Khattab untuk mengadukan kondisi istrinya yang cerewet dan pemarah, ia bermaksud curhat dan ingin menceraikannya. Namun saat sudah berada di depan rumah Umar, ia menjadi kaget tatkala sahabat Umar pun sedang dimarahi istrinya. Lalu Umar memanggil sahabat ini dan menjelaskan, mengapa ia diam saja ketika istrinya sedang marah.

Menurut Umar Bin Khattab, Bagaimana mungkin ia bisa marah, istrinya telah banyak membantu, seperti mencuci pakaian, memasak makanan, dan mengasuh anak-anak, padahal itu semua bukanlah kewajiban istrinya, melainkan kewajiban Umar sendiri. Umar menambahkan, dengan istrinya melakukan hal-hal tersebut, hatinya merasa tenang dan terjaga dari perbuatan haram.

Beberapa tips terkait suami isteri saling membantu :

  1. Memastikan bahwa keduanya saling membantu, saling tolong menolong dalam hal kebaikan, dalam sesuatu hal yang Allah swt ridhoi
  2. Komunikasi intens suami isteri dan pembagian peran yang jelas diantara kedua belah pihak; mana yang menjadi tugas ayah, mana yang menjadi tugas ibu
  3. Saling bersabar dan melipatgandakan kesabaran suami isteri dalam menjalani kehidupan rumah tangga
  4. Melibatkan anak jika usianya sudah akil baligh dalam hal-hal yang mereka perlu diberikan informasi misalnya; terkait tanggungan hutang rumah, mobil, motor dan sebagainya yang merupakan kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder namun vital
  5. Senantiasa memohon pertolongan Allah swt agar bahtera rumah tangga senantiasa stabil, kokoh, samawa (sakinah, mawaddah dan rahmah) melalui berbagai wasilah; menguatkan do’a bersama suami isteri dan anak-anak, istiqamah membantu agama Allah, salat malam, puasa sunnah, tilawah bersama, dan senang membantu orang lain meskipun tidak selalu identik membantu dengan uang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 − five =