GARUDA INDONESIA BERENCANA SIAPKAN PENERBANGAN HAJI DI BANDARA KERTAJATI

0
230

JIC – Pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka atau Bandara Internasional Jawa Barat kabarnya segera rampung pada pertengahan tahun ini. Bandara dengan luas total 5 ribu hectare (ha) ini pun rencananya bakal mulai dipakai untuk menebangkan jemaah haji tahun 2018.

Terkait hal tersebut, Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia saat ini sedang mempersiapkan penerbangan haji 2018 melalui Bandara tersebut. Hal demikian disampaikan Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury, baru-baru ini.

Ia mengatakan, ada tujuh kelompok terbang (kloter) jamaah haji Jawa Barat yang terbang ke Arab Saudi melalui bandara ini. Guna mempersiapkan penerbangan haji tersebut, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Perhubungan (Kemhub).

“Ada tujuh penerbangan atau kloter yang nantinya diterbangkan dari Kertajati. Pemerintah akan memilih beberapa tempat yang memang dianggap dekat (dari Kertajati),” ujarnya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Pahala menuturkan, kloter jamaah yang berasal dari Jawa Barat sebenarnya bukanlah jatah Garuda Indonesia, melainkan Saudi Arabian Airlines. Karena itu, pihak Garuda masih menunggu kejelasan dari pemerintah terkait hal tersebut.

“Jadi, kami perlu berbicara dengan Kementerian Agama bagaimana pelaksanaannya nanti. Apakah ini merupakan tambahan kloter di luar apa yang sudah kami peroleh selama ini? Ataukah ini dilakukan swap (penukaran)? Tentunya, kami perlu bicara dan kami perlu lihat juga kesiapan dari pesawatnya sendiri,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi dalam pengurusan slot tambahan guna mengakomodasi penerbangan dari Bandara Kertajati. Pasalnya, otoritas setempat sudah menutup pengajuan penambahan slot penerbangan haji pada 3 April 2018.

Di sisi lain, Garuda belum dapat menentukan jadwal penerbangan dari Kertajati karena masih dilakukan pembahasan. Garuda berencana mengoperasikan pesawat Airbus A330 dalam melayani jamaah haji melalui Bandara Kertajati. Namun, terang Pahala, pihaknya harus mendaratkan pesawat A330 ini di bandara tertentu terlebih dahulu, sebelum melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi.

“Tentunya dengan kondisi landasan yang ada di Kertajati (dengan panjang 2.500 m) yang paling memungkinkan adalah Airbus 330. Namun, meskipun dengan pesawat A330 pun kami perlu melakukan technical landing di suatu tempat. Ini juga punya implikasi biaya dan ini juga yang perlu kami bicarakan dengan Kemag dan Kemhub,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Bandara Kertajati hingga saat ini sudah selesai 92 persen. “Tinggal menyelesaikan sisanya yang 500 meter dalam beberapa bulan. Tapi, sudah bisa buat haji. Pokoknya Haji 15 Juli (2018) sudah bisa terbang dari situ,” katanya.

Sumber : gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

thirteen − one =