GEMPA PALU: ANTARA ‘HUKUMAN TUHAN’ DAN PENJELASAN ILMU PENGETAHUAN (2)

0
298

Apa komentar pegiat dan pendidik asal Sulteng?

JIC, PALU- Chalid Muhammad, yang berusia 52 tahun, aktivis LSM yang dilahirkan di Parigi, Sulawesi Tengah, mengaku dirinya juga banyak mendengar asumsi di sebagian masyarakat Kota Palu yang menautkan bencana alam itu dengan persoalan agama.

“Sebagian besar yang saya temui (di Palu dan sekitarnya) menyalahkan ini kaitannya dengan perbuatan syirik,” kata Chalid kepada BBC News Indonesia, Kamis (17/10).

PaluHak atas fotoANTARA FOTO/SAHRUL MANDA TIKUPADANG
Image captionSejumlah personil Polisi membersihkan reruntuhan sekitar masjid pascagempa dan tsunami Palu-Donggala di Masjid Ar Rahmat, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/10).

Namun demikian, sambungnya, sebagian masyarakat Islam di wilayah itu ada pula yang bersikap “moderat” yaitu tidak menautkannya dengan masalah agama, tetapi murni melihatnya sebagai masalah alam semata.

“Ada yang mencoba melihatnya lebih moderat dengan mengatakan bahwa di Palu sendiri ada beberapa sesar, salah satunya yang paling aktif adalah Palu Koro,” papar mantan Ketua LSM Walhi dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) ini.

PaluHak atas fotoSATELLITE IMAGE ©2018 DIGITALGLOBE, A MAXAR COMPAN
Image captionPeta satelit Kota Palu setelah gempa mengguncang wilayah itu.

sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

14 + eleven =