INDONESIA DITETAPKAN SEBAGAI POROS WASATIYYAT ISLAM DUNIA, TAPI APAKAH KONSEP ITU BISA MENGATASI PERSOALAN?

0
248

JIC, JAKARTA- Pertemuan puncak para pemuka Islam dunia di Bogor berakhir Kamis (03/05) dan menghasilkan keputusan untuk membuat Indonesia sebagai poros wasatiyyat Islam dunia. Meski dinilai baik oleh sebagian kalangan, pertemuan itu dikritisi sebagai pencitraan belaka.

Lebih dari 100 pemuka dan cendekiawan Islam dunia dari 36 negara mencapai kesepakatan untuk revitalisasi wasatiyyat Islam, atau moderasi Islam.

Penggagas pertemuan, Din Syamsuddin, yang juga menjabat utusan khusus Presiden Joko Widodo untuk urusan dialog dan kerjasama antaragama dan peradaban, mengakui bahwa selama ini pengamalan wasatiyyat belum maksimal.

“Sesungguhnya itu (wasatiyyat) sudah menjadi ajaran Islam, namun pengamalannya belum maksimal dalam kehidupan umat dan oleh karena itu diperlukan dan telah disepakati adanya poros wasatiyyat Islam dunia,” kata Din Syamsuddin yang pernah menjadi Ketua Umum Muhamadiyah itu.

Din menambahkan bahwa lewat poros itu “akan lahir rencana-rencana yang konkret dan nyata”.

Selain itu, KTT di Bogor selama tiga hari itu juga berhasil membuat satu kesepahaman tentang pengertian wasatiyyat Islam.

“Karena paradigma wasatiyyat Islam memiliki pemahaman yang ragam di antara para ulama dan umat Muslim bahkan ada yang salah kaprah, yaitu moderasi atau moderat. Padahal wasatiyyat Islam lebih dari moderat dan moderasi,” papar Din Syamsuddin.

Sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

thirteen − eight =