JIC, PALANGKARAYA — Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tidak sekedar pada aspek kelembagaan. Proses transformasi itu juga diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi di lingkungan kampus.
Sekjen Kemenag Nur Syam menilai transformasi dan inovasi itu salah satunya bisa dilihatĀ pada IAIN Palangkaraya. Nur Syam menilai IAIN ini menjadi salah satu contoh implementasi āschool of student capacity developmentā atau āsekolah untuk pengembangan kapasitas mahasiswaā.
Melalui pengembangan āKelompok Studi (KS)ā sesuai dengan bidang studi yang digelutinya, mahasiswa IAIN Palangkaraya tidak hanya belajar secara teoretik, akan tetapi belajar tentang membuat atau menciptakan sesuatu keahlian. Hasilnya, kini berkembang beragam KS, mulai dari Astronomi, Robotika, Energi Alternatif, Hidrophonik, Roket Air, hingga Elektro.
āIAIN Palangkaraya di bawah kepemimpinan Dr Ibnu Elmi, memang bergerak maju dengan pesat. Tidak hanya dari jumlah mahasiswa yang bertambah dengan signifikan, akan tetapi juga pengembangan fisik atau sarana prasarana yang cukup memadai,ā ujarnya saat berkunjung ke Palangkaraya, belum lama ini.
Menurut Nur Syam, IAIN Palangkaraya kini memiliki laboratorium yang baik. Misalnya, laboratorium bioherbal untuk kesehatan, terutama untuk Ibu-ibu yang baru melahirkan. Lalu laboratorium untuk mengembangbiakkan tikus putih sebagai sumber praktik biologi. Laboratorium untuk mengembangbiakkan tanaman-tanaman langka dan pemijahan ikan langka. Ada jugaĀ laboratorium energi terbarukan dan laboratorium robotik.
Salah satu bengkel kerja IAIN Palangkaraya, kata Nur Syam, kini melahirkan inovasi di bidang energi terbarukan yang bisa diandalkan. Melalui teknologi āsederhanaā yang diciptakan, inovasi itu bisa menghasilkan energi terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan listrik.

āKubah masjid yang selama ini hanya jadi tempat hiasan atau asesoris belaka,Ā di tangan mahasiswaĀ bisa menjadi sebagai tempat sumber energi listrik yang produktif. Dengan sistem baling-balingĀ yang digerakkanĀ angin dan mengalirkan energiĀ ke generator,Ā melalui proses dinamikaĀ dihasilkan energi listrik,ā tuturnya.
Mengutip penjelasan dosen tadris fisika IAIN Palangkaraya Luvia Ranggi Nastiti,Ā Nur Syam mengatakan bahwa pengembangan energi terbarukan ini bisa menopang kebutuhan penerangan masjid secara mandiri.
Inovasi lainnya adalahĀ pengembangan lab bioherbal, khususnya untukĀ ibu yang baruĀ melahirkan. Ide ini berawal dari kesadaran bahwaĀ Kalimantan kaya akan tumbuh-tumbuhan yang memiliki potensi menjadi obat herbal. āJika ini dikembangkan maka akan bisa diperoleh sejumlah obat herbal yang sekarang sedang menuai pangsa pasarnya,ā kata Nur Syam mengutip penjelasanĀ Ā dosen laboran program biologi Nurul Lathifah.
IAIN Palangkaraya juga memiliki laboratoriumĀ budidaya tanaman langka,Ā hewan langka, danĀ program robotik. Sementara ini, pengembangan programĀ robot difokuskan pada robot yang akrab dan mempermudah pekerjaan manusia. āJangan sampai robot-robot ciptaan mahasiswa kalah dengan ciptaan siswa madrasah. Sebab sudah ada banyak robot ciptaan siswa madrasah yang memenangkan contest of robotic di tingkat internasional,ā tantang Nur Syam.
āDalam skala seberapapun, upaya untuk memperkuat potensi atau kapasitas mahasiswa di dalam menerapkan ilmunya tentu harus diapresiasi. Dan ini merupakan bentuk āschool of student capacity developmentā yang saya maksudkan,ā tandasnya.