JAKARTA ISLAMIC CENTRE KUNJUNGI LEMBAGA SERIBU SENYUM, BAHAS KOLABORASI DAN KEPEDULIAN UMAT

0
558

Surabaya— Jakarta Islamic Centre (JIC) melakukan kunjungan resmi ke Lembaga Seribu Senyum yang berlokasi di Lantai 2 Gedung Parahita, Jawa Timur (6/7). Kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama di bidang sosial dan kemanusiaan. Rombongan JIC dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian Islam Jakarta (PPIJ), KH. Muhyiddin Ishaq, didampingi oleh Prof. Agus Suradika (Kepala Divisi Umum), Ir. Sukri Kardjono (Kepala Divisi Sosial Budaya & Ekonomi Syariah), serta sejumlah Kepala Sub Divisi PPIJ.

Rombongan JIC disambut langsung oleh pimpinan Seribu Senyum, M. Syafrizal Izaqi, dalam suasana penuh semangat kolaborasi. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai peluang sinergi strategis yang mencakup bidang wakaf, pemberdayaan ekonomi umat, hingga respons terhadap bencana dan isu sosial yang berkembang di masyarakat.

Prof. Agus Suradika dalam sambutannya menjelaskan bahwa JIC melalui program “JIC Care” membawa semangat kepedulian yang kuat kepada umat. Ia menegaskan pentingnya belajar dari pengalaman Seribu Senyum dalam hal penggalangan dana, pengelolaan sosial-budaya, dan pengembangan dana sosial yang sejalan dengan misi utama JIC.

Ir. Sukri Kardjono turut menambahkan bahwa lembaga harus mampu memberi manfaat nyata kepada umat.

“Cita-cita kami adalah menjadi sebaik-baiknya umat. Infrastruktur yang dimiliki harus diarahkan sepenuhnya untuk kepedulian dan kemanfaatan masyarakat. Kita juga perlu menciptakan kegiatan yang tidak hanya seru, tapi berdampak positif,” ujarnya.

Dalam forum diskusi, M. Syafrizal Izaqi menegaskan pentingnya menjaga legalitas dalam setiap aktivitas pengelolaan dana ZISWAF. Ia juga menggarisbawahi tantangan dalam mengelola program CSR agar tepat sasaran, termasuk melalui sinergi dengan berbagai pihak seperti yang telah dilakukan bersama pelaku usaha di Surabaya. Salah satu fokus utama adalah mendorong pemberdayaan UMKM lokal sebagai kekuatan ekonomi umat.

“Dalam konteks program wakaf, Seribu Senyum telah merintis inisiatif pengadaan sumur wakaf, distribusi Al-Qur’an, ambulans gratis bagi dhuafa, serta kegiatan produktif yang menyasar kelompok rentan. Tak hanya itu, pengembangan sektor agri kultur juga menjadi perhatian sebagai peluang pemberdayaan komunitas internal dan lokal.” Ujar Zaqi sapaan akrabnya

Pengelolaan zakat juga dibahas secara mendalam, termasuk penerapan pendekatan non-akad sesuai fatwa MUI, serta peningkatan efektivitas tim fundraising. Strategi ini diharapkan mempercepat respons dalam fase tanggap bencana, mitigasi, serta pembangunan kembali infrastruktur masyarakat seperti rumah, sekolah, dan taman bermain anak.

Zaqi melanjutkan strategi digital untuk penggalangan dana juga menjadi perhatian. Penggunaan media sosial, khususnya melalui DM Instagram, akan dioptimalkan untuk menjangkau publik luas. Selain itu, kerja sama dengan 50 perusahaan telah dirancang untuk mendampingi program pemberdayaan ibu-ibu pengelola limbah laut. Rencana iklan donasi dan kampanye publik lainnya turut menjadi bagian penting dari sinergi ini dan lebi menekankan Wajah Harapan bukan kemiskinan.

Kunjungan ini menjadi langkah konkret dalam membangun jejaring kolaboratif lintas lembaga guna menciptakan masyarakat yang lebih kuat, berdaya, dan peduli terhadap sesama. (DK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 × five =