JIC – Banyak orang yang aneh, mengaku ingin dicintai Allah, ingin mendapat ridho Allah, tapi begitu diperlihatkan tanda cinta Allah malah membencinya, tidak menyukainya dan bahkan sebisa mungkin menghindarinya. Apakah tanda cinta Allah yang dimaksud? Mengapa orang-orang justru tidak senang memperolehnya?
Ya, tanda cinta tersebut adalah musibah atau ujian. Bukankah banyak orang yang membenci ujian? Diberi sakit, diberi kekurangan harta, diberi musibah, semua langsung meratap dan menunjukkan wajah tak suka?
Tidak sadarkah kita bahwa musibah dan ujian itu adalah salah satu ciri-ciri Allah cinta pada hambaNya?
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).
Bahkan jikalau kita melihat seseorang yang berkubang maksiat, kemudian ia terkena balasan perbuatannya tersebut di dunia, janganlah diejek atau memandangnya hina karena bisa jadi Allah menyayanginya sehingga Allah sucikan ia dari dosa-dosanya dengan memberinya penyakit kritis atau musibah luar biasa.
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani).
Sahabat Ummi, jika kita sudah tahu bahwa ujian atau musibah adalah pertanda Allah cinta, maka apa yang menyebabkan kita tidak bisa bersabar menerima cintaNya?
