JANGAN BINASAKAN DIRI SENDIRI DAN KELUARGA

0
658

JIC– Ada 3 sikap buruk yang harus dihindari suami istri agar diri mereka dan keluarga tidak binasa dan hancur bahkan hilang keharmonisannya. Rasulullah bersabda:

فَأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ: فَشُحٌ مُطَاعْ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ.

Adapun yang dapat membinasakan adalah kikir yang diikuti, hawa napsu yang ditaati dan membanggakan diri sendiri

Maka suami dan istri harus menjauhi 3 sikap buruk yang akan membinasakannya, yaitu:

1. Sangat bakhil (kikir)

Sifat bakhil muncul karena iman yang lemah terhadap janji Allah tentang balasan terhadap orang yang memberi nafkah atau bersedekah. Juga karena sangat mencintai kesenangan dunia serta dipengaruhi oleh pekiran picik bahwa jika memberi kepada orang lain maka hartanya tidak akan cukup untuk dirinya.

Sikap bakhil akan membinasakan diri sendiri dan keluarga. Sebab bakhil itu membuat Allah murka, memutuskan silaurrahim, membuat keluarga terzalimi sehingga mereka menjadi benci, kurang sayang, dan lama-lama menjauh.

Selain itu bakhil berakibat pada Kehilangan keberkahan dan tidak mendapatkan pahala sedekah serta sulit mendapatkan rizki. Juga tidak akan merasa puas, terus berambisi kepada harta, dan tidak bisa bersyukur kepada Allah sekalipun sudah berkecukupan. Allah SWT berfirman:

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى

Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah), serta mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menujuu kesukaran (kesengsaraan) “.(Al- Lail: 8-10)

2. Mengikuti Hawa Nafsu

Hawa nafsu itu membawa kesesatan dan mengakibatkan bahaya pada diri sendiri dan keluarga. Bahkan menghilangkan rasa kemanusiaan dan belas kasih serta mengurangi cinta kepada pasangan di saat marah atau kecewa.

Jika suami atau istri sudah dikuasai oleh hawa napsu, maka pikirannya menjadi kotor, jiwanya rapuh, dan mudah berbuat maksiat sehingga sering menyakiti hati pasangan dan anak-anaknya.

Mengikuti hawa napsu berarti telah mengabaikan kesempatan beramal dan lupa membekali diri untuk hari akhirat. Sebab hati sudah tertutup dari hidayah sehingga tidak bisa mengikuti kebenaran.

Allah berfirman:

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al-Jatsiyah : 23).

3. Membanggakan diri Sendiri

Suami atau istri tidak ada yg sempurna, maka ia tidak layak membanggakan dirinya sendiri. Kedudukan semua manusia sama. Sehingga kelebihan yang dimiliki oleh dirinya adalah titipan dan pemberian dari Allah SWT. Suami atsu istri yang sering membanggakan diri akan bersikap sombong, merendahkan pasangan, tidak bisa bersyukur kepada Alah dan tidak menghargai kebaikan pasangannnya.

Allah SWT berfirman:

وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلِّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri” (Al-Hadid : 23).

Ditulis oleh: Dr. Aan Rohana, Lc, M.Ag

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 + nineteen =