JIC GELAR GEBYAR DIFABEL 2025: WUJUD KOTA JAKARTA YANG INKLUSIF UNTUK SEMUA

0
251

JAKARTA (islamic-center.or.id) – Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) menyelenggarakan Gebyar Difabel pada Selasa–Rabu, 26–27 November 2025. Kegiatan ini menjadi ruang apresiasi dan ekspresi bagi penyandang disabilitas dalam menampilkan bakat, kreativitas, serta kontribusi positif mereka terhadap pembangunan Kota Jakarta.

Acara diawali dengan pawai meriah yang diikuti oleh OPD se-DKI Jakarta bersama komunitas difabel. Pawai dibuka oleh Ustadz Mukhlis dari Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta bersama Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah PPIJ/JIC, Ir. Sukri Kardjono.

Dalam sambutannya, Ustadz Mukhlis menyampaikan rasa syukur dapat bersama para sahabat istimewa dari kaum disabilitas. Ia mendorong para peserta untuk terus menumbuhkan semangat dalam berkarya.

“Jangan pernah pesimis atau putus asa dengan keterbatasan. Justru di sanalah peluang dan kekuatannya. Mari belajar tentang kesabaran, ketangguhan, dan bagaimana memancarkan cahaya optimisme dalam kehidupan,” ujarnya.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan di Lobby Convention Hall JIC dan dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta, Fajar Eko Satriyo, S.STP., MA. Dalam pidatonya, Ia menegaskan bahwa Jakarta tengah bergerak menuju kota global yang inklusif.

Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta, Fajar Eko Satriyo, S.STP., MA.

“Mereka mungkin berbeda secara fisik, tapi tidak berbeda dalam nilai, peluang, dan prestasi. Kita belajar ketangguhan yang sesungguhnya dari saudara-saudara difabel,” ungkapnya.

Kepala Pusat PPIJ/JIC, KH. Muhyiddin Ishaq, juga memberikan apresiasi atas antusiasme dan kepedulian seluruh pihak yang terlibat.

Kepala Pusat PPIJ/JIC, KH. Muhyiddin Ishaq

“Berkumpulnya kita bersama saudara-saudara yang memiliki keistimewaan adalah tanda kebesaran Allah. Mereka hadir membawa pelajaran berharga tentang syukur, semangat, dan kebermaknaan hidup,” tuturnya.

Wakil Ketua Komnas Disabilitas RI, Ustadz Deka Kurniawan, memberikan pandangan penting mengenai perubahan paradigma terhadap penyandang disabilitas.

Wakil Ketua Komnas Disabilitas RI, Ustadz Deka Kurniawan

“Kita harus menggunakan paradigma hak asasi manusia, bukan lagi paradigma belas kasih. Stigma negatif sering membuat penyandang disabilitas tak mendapatkan haknya—dianggap tidak mampu sekolah, bekerja, atau berprestasi. Ini harus diubah,” tegasnya.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini juga menghadirkan hiburan spesial berupa penampilan Marawis dari SLBN 4 Jakarta serta persembahan musik dari RQD Band yang ikut menyemarakkan suasana dan memberikan energi positif bagi seluruh peserta.

Persembahan Musik dari RQD Band

Kegiatan Gebyar Difabel dihadiri oleh Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, Dr. Akhmad H. Abubakar, M.M., Ustadz Soepomo (BWI DKI Jakarta), Kepala Divisi Sosbud dan Ekonomi Syariah JIC Ir. Sukri Kardjono, Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Dr. KH. Rasidy HY, SH., MM., MA., CPA., C.Med., Kepala Divisi Takmir KH. Ibnu Abidin, Lc., Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran KH. Afifuddien, S.HI., M.M., serta tokoh disabilitas nasional asal Jakarta, Ibu Anita Yulianti.

Penampilan Marawis dari SLBN 4 Jakarta

Selain penampilan seni, peserta juga berpartisipasi dalam lomba marawis dan sholawat, serta menikmati bazar UMKM dan produk kreatif karya difabel yang turut digelar selama acara. Melalui Gebyar Difabel 2025, diharapkan terbangun kesadaran kolektif untuk terus memperluas akses, kesempatan, dan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas di Jakarta. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tetapi aktor penting dalam pembangunan yang memiliki potensi besar untuk berprestasi dan menginspirasi masyarakat. (ZS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

19 − 17 =