Home News Update Islam Indonesia KEMENAG UPAYAKAN 2019 BANYAK SEKOLAH ISLAM BERAKREDITASI B

KEMENAG UPAYAKAN 2019 BANYAK SEKOLAH ISLAM BERAKREDITASI B

0
170

Kamaruddin Amin (kemenag.go.id)

“Kontribusi pendidikan Islam selama ini dalam menjaga artikulasi Islam di Indonesia sangat fundamental”
JIC, Jakarta  – Kementerian Agama mengupayakan agar pada 2019 semakin banyak sekolah dan kampus Islam berakreditasi minimal B atau dengan kata lain kualitasnya ditingkatkan.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin, mengatakan perhatian Kemenag untuk peningkatan kualitas dunia pendidikan keagamaan itu karena menjadi elemen penting dalam mempromosikan moderasi beragama.

Kamaruddin mengatakan sekolah dan kampus Islam didesain untuk mengambil peran kunci dalam menyebarkan agama rahmat alam semesta. Kemenag selalu mengupayakan agar dunia pendidikan Islam mampu merefleksikan keberagamaan yang moderat, toleran dan humanis.

“Kontribusi pendidikan Islam selama ini dalam menjaga artikulasi Islam di Indonesia sangat fundamental,” katanya.

Menurut dia, masyarakat Indonesia yang sangat majemuk sejatinya mampu menjaga keberagaman tetap dalam harmoni sehingga Islam yang hidup di Nusantara sangat humanis, toleran dan damai.

“Meskipun masih ada peristiwa sporadis yang bertentangan dengan itu. Namun secara umum ke-Islaman kita sangat baik,” katanya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam merupakan unsur penting yang menjadi pagar penjaga keberagaman di Indonesia.

Ditjen Pendis saat ini menaungi 78 ribu madrasah, 28.100 pondok pesantren dan 770 perguruan tinggi Islam. Dari lembaga-lembaga tersebut, Kemenag harus menjamin ajaran agama yang murni disampaikan tanpa penyimpangan.

Menurut Menag, melalui pendidikan bisa menjadikan seseorang mempunyai cara pandang yang waras dan memiliki nilai-nilai. Maka para pegiat pendidikan, mulai birokrasi hingga para guru dan tenaga pendidikan di lapangan, pada dasarnya adalah orang-orang yang membangun peradaban Indonesia.

“Jangan menganggap peran ini hanya pekerjaan. Bila hanya itu, mesin bisa menggantikannya lebih baik. Tetapi kita pada dasarnya sedang membentuk manusia Indonesia,” katanya.

sumber : antaranews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 × 3 =

situs toto

situs toto

BIROTOTO

toto slot

toto

toto slot

bandar togel

BIROTOTO

situs toto

toto togel

situs toto

togel online

coloktoto

coloktoto

COLOKTOTO

coloktoto