JIC– Kita jangan malu berstatus sebagai guru ngaji, pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Dewan Masjid DKI Jakarta KH Ma’mun Al Ayubi dalam sambutannya di acara Training of Trainer Metode Baca Cepat Al-Qur’an metode Al-Barqy di Jakarta Islamic Centre, Kamis (24/3).
“Guru ngaji yang mengajarkan baca Al-Qur’an itu adalah guru besar, jangan pernah merasa malu menjadi guru ngaji,” tegasnya.
Kiai Ma’mun lebih lanjut mengatakan untuk laki-laki jangan takut bekerja cuma jadi guru ngaji, “sekarang banyak itu ibu-ibu yang mau punya mantu guru ngaji,” ujarnya.
Kiai Ma’mun berharap kolaborasi Dewan Masjid Indonesia dan Jakarta Islamic Centre terus berlanjut terutama dalam melakukan pembinaan terhadap guru ngaji.
“Kedepanya DMI juga mencoba bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta agar pelatihan ini terus berkesinambungan,” kata Kiai seperti disampaikannya kepada islami-centre.or.id.

Metode Al-Barqy dipilih Dewan Masjid Indonesia untuk melakukan pembinaan kepada guru ngaji karena dinilai metode ini memiliki kelebihan, walaupun kata Kiai Ma’mun metode-metode yang lainpun juga memiliki kelebihan. “Saya melihat metode Al-Barqy ini ada kelebihan dan ada beberapa kemudahan,” ujarnya.
“Kegiatan ini bagian dari program DMI, dimana pada tahun 2023 sudah kita ajukan agar kiranya kita anggarkan untuk pelatihan metode Al-Barqy,” tutupnya.
Acara Training of Trainer yang digagas Kordinator Komunitas Jakarta Islamic Centre yang bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta yang berlangsung selama satu hari full ini dibuka langsung oleh Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Jakarta, Ustadz Mohammad Zein. M, Si [irfan]












