KH NASARUDDIN UMAR TEKANKAN DUA HAL PENTING DALAM MEMPELAJARI AL-QUR’AN (1)

0
364

Jakarta, JIC, —  Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar menekankan kepada mahasiswa dan pelajar agar membaca ulang Al-Qur’an sebagai bentuk pembelajaran yang tidak hanya kepada seorang guru, tetapi juga dapat belajar pada impersonal teachers (semacam intuisi, ilham). Sebab melalui ilham pembelajaran tidak hanya mengandalkan deduksi akal, akan tetapi membuka pula ilmu-ilmu lain, di luar ilmu yang mengandalkan deduksi akal.

“Jadi, pada abad pertengahan lahir 27 ilmuwan tersohor luar biasa. Apa rahasianya sehingga dapat mencatat sukses? Karena mereka sumber-sumber keilmuannya itu bukan hanya deduksi akal seperti yang dikembangkan ilmuwan abad ke-17, 18, 19 sampai saat ini,” tutur Kiai Nasaruddin pada Peringatan Milad ke-50 PTIQ Jakarta, Rabu (2/6).

 

“Sebab dulu ada yang disebut peranan intuisi bahkan ilham itu sangat diasah terus. Bagaimana nyali kita, bagaimana ketajaman hati nurani itu digunakan oleh ulama terdahulu. Sekarang ini sudah tumpul,” imbuhnya. Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) ini mengatakan, selama seseorang belum belajar pada impersonal teachers sejatinya orang itu belum belajar.

 

Maka dari itu, ia berusaha mengombinasikan ilmu laduni ke dalam sistem pengajaran di Perguruan Tinggi khususnya PTIQ dengan mengembangkan epistemologi keilmuan lewat penggabungan metodologi Hushuli (Konseptualisasi) dengan metodologi Hudhuri (Laduni). Karena menurutnya, jikalau itu dinafikan berarti sama saja dengan menafikan kandungan ayat 60-82 surat Al-Kahfi.

Sumber : nu.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twenty − 1 =