MASYA ALLAH, KEAJAIBAN FOTOSINTESIS TUMBUHAN DIJELASKAN ALQURAN DAN SAINS

2
2432

JIC, JAKARTA – Tumbuhan bisa memanfaatkan secara langsung energi yang datang dari sinar matahari. Sel tumbuhan dapat mengubah energi tersebut menjadi energi kimia, yang kemudian disimpan dalam bentuk nutrien.

Dalam buku Tafsir Ilmi ‘Tumbuhan dalam perspektif Alquran dan Sains’ yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan proses fotosintesis. Proses ini melibatkan kloroplas dan tilakoid yang terdapat di dalam kloroplas, organisme yang memberi warna hijau pada daun.

Di dalam kloroplas inilah terdapat klorofil. Organisme ini hanya dapat dilihat bentuk utuhnya melalui mikroskop serta satu-satunya ‘pabrik hijau’ di Bumi yang dapat mengubah dan menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.

Diperkirakan, setiap tahun proses ini menghasilkan paling tidak 200 miliar ton bahan organik yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan. Alquran menyebut ‘pabrik hijau’ atau kloroplas itu dengan nama al-Khadir, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi green substance.

Di dalam kloroplas ini tumbuhan memanfaatkan energi matahari untuk mengubah bahan asupan menjadi energi kimia, yang pada akhirnya menghasilkan bermacam bagian lainnya dari tumbuhan itu.

Keterangan rinci akan hal ini dapat ditemukan dalam ayat berikut. “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman,” Surah Al-An’am Ayat 99.

Ayat tersebut memberikan penekanan khusus saat pembentukan buah (dengan daun yang berwarna hijau) dimulai, dalam kaitannya dengan kematangan buah (ketika tidak ada lagi buah baru terbentuk karena sebagian daunnya mulai berwarna kuning dan sel-sel di dalamnya mati). Ilustrasi ini tampak jelas pada tanaman padi-padian.

Alquran telah mengungkap mengenai ilmu tumbuhan sejak sekira 14 abad lalu. Sedangkan penelitian modern baru dapat menjelaskan mengenai hal ini setelah berkembangnya teknologi, laboratorium serta peralatan canggih.

Setelah penelitian yang sangat lama, para ahli fisiologi tumbuhan mulai dapat memahami proses fotosintesis. Ahli kimia dan fisiologi dari Swiss, Nicholas Theodore de Saussure (1804) menyatakan bahwa ada dua macam cara pertukaran gas pada tumbuhan.

Cara pertama terjadi pada siang hari, dan lainnnya pada malam hari. “Pabrik hijau” mengisap Co2 dan melepaskan O2 pada siang hari, dan pada malam hari ia melakukan kebalikan dari proses itu.

Dari sini temuan-temuan lainnya membuka cakrawala ilmu pengetahuan tentang pentingnya peran tumbuhan. Baru pada 1942 proses fotosintesis dinyatakan secara gamblang oleh AD Meyer.

Ia menyatakan bahwa sumber energi utama yang digunakan tumbuhan adalah sinar matahari, yang diserap oleh tumbuhan dan diubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Bagian yang paling bertanggungjawab atas proses ini, yaitu kloroplas si pembawa pigmen, yang ditemukan pada 1961 oleh AD Glass.

Sumber: Okezone

2 COMMENTS

  1. Hi, I do think this is an excellent web site. I stumbledupon it 😉 I will return yet again since I saved as a favorite it. Money and freedom is the greatest way to change, may you be rich and continue to guide other people.|

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two + fourteen =