MENAG SETUJUI BPIH 2017 NAIK RP 249 RIBU

0
154
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri rapat bersama Komisi VIII di Kompleks DPR RI, Jumat (24/3). Menag menyetujui besaran BPIH 1438 H/2017 direct cost sebesar Rp 34.890.312.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri rapat bersama Komisi VIII di Kompleks DPR RI, Jumat (24/3). Menag menyetujui besaran BPIH 1438 H/2017 direct cost sebesar Rp 34.890.312.

JIC, JAKARTA — Menteri Agama menyetujui besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 1438 H/2017 sesuai usulan Panja BPIH 1438 H dengan direct cost jamaah sebesar Rp 34.890.312. Peningkatan biaya sekitar Rp 249 ribu dibandingkan BPIH 1437 H ini dinilai rasional terkait upaya peningkatan layanan dan fasilitas.

Angka kesepakatan akhir ini berselisih atau turun sebesar Rp 849.700 dari pengajuan pertama Kementerian Agama. BPIH 2017 berbeda dengan tahun 2015 yang turun 500 dolar AS dari 2014, dan BPIH 2016 yang turun 105 dolar AS dari 2015.

Dalam rapat bersama Komisi VIII di Kompleks DPR, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, BPIH Rp 34.890.312 bisa diterima dan disetujui. Kemenag yakin ini angka yang rasional meski naik Rp 249 ribu dibandingkan tahun lalu.

Ini Alasan BPIH 2017 Naik

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid mengatakan, ada beberapa alasan mengapa BPIH tahun ini naik dan tidak turun seperti tahun sebelumnya. Pada 2015, DPR bertekad menyusun dan menetapkan kerangka dan standar dasar BPIH, baik kegiatan, volume dan harga satuan. “Dalam misi ini, maka banyak kegiatan, jumlah dan satuan yang tergerus,” ujarnya, Jumat (24/3).

Setelah mempunyai standar yang sudah ditetapkan pada 2015 tersebut, DPR ingin melangkah kepada upaya peningkatan mutu pelayanan haji yang signifikan.

“Dalam kerangka misi peningkatan mutu  inilah, walaupun DPR sebelumnya memperjuangkan agar BPIH 2017 maksimum sama dengan 2016, namun akhirnya menyepakati angka tersebut (Rp 34,9 juta) dengan catatan peningkatan mutu pelayanan ibadah haji,” kata Sodik.

Peningkatan BPIH 1438 H ini terkait tambahan makan, terutama paket sarapan pagi di Makkah. Juga upaya perbaikan tenda di Arafah.

Lukman juga bersyukur kualitas bimbingan manasik ditingkatkan tidak hanya di Tanah Air, berupa delapan hingga 10 kali manasik, juga termasuk layanan di Tanah Suci baik dari kloter maupun konsultan bimbingan jamaah yang jemput bola. Pembinaan manasik ini juga berbasis regu untuk mendekatkan layanan, tidak lagi berdasarkan kloter.

“Sehingga lebih selektif pilih ketua regu sehingga tidak hanya bagus dari sisi manajerial, tapi juga soal pengetahuan,” kata Lukman.

Peningkatan layanan di Arafah, masih intensif dilakukan. Lukman berupaya ada perbaikan berarti. “Pemerintah setuju biaya haji tersebut. Namun, ada catatan terkait upgrade bus dari Bandara Madinah ke hotel saat jamaah datang dan pulang,” ujarnya.

Kemenag mengusulkan biaya 10 riyal per jamaah untuk upgrade bus. Angka ini tidak signifikan karena secara agregat besarnya sekitar Rp 7 miliar. Biaya ini tidak hanya perbaikan kualitas bus, tapi juga untuk pengaturan bagasi jamaah. Kalau bisa disetujui, ini bisa diambil dari alokasi save guarding.

“Bus tahun lalu kapasitas bagasi terbatas sehingga jamaah tidak bisa datang bersama bawaannya. Upgrade ini agar koper dan jamaah datang bersamaan,” kata Lukman.

Kemenag mengapresiasi hasil yang telah dicapai Panja BPIH yang tentu telah mempertimbangkan semua hal. BPIH ini dinilai rasional dan sesuai dinamika pos pembiayaan yang tak terhindar jadi acuan. Penetapan BPIH 1438 H lebih cepat dari tahun lalu, bahkan lebih cepat sebulan. Ini berarti agar kualitas penyelanggaraan haji 1438 H lebih baik.

Sumber ; ihram.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here